PEMANFAATAN LIMBAH TUNGGAK KAYU JATI DALAM PEMBUATAN KARYA KRIYA KAYU BERTEMA IKAN HIU DAN BUAYA

  • PEDI MAYONG FEBRIAN

Abstract

Pemanfaatan limbah kayu dapat menjadikan barang-barang tak berguna menjadi karya yang indah bahkan bernilai jual. Sebagai contoh, tunggak kayu jati di Desa Mbrayu - Nganjuk. Benda ini hanya dipandang sebagai limbah, karena tidak indah maupun tak memiliki nilai jual. Di Desa Mbrayu, Nganjuk, pohon jati merupakan pohon yang cukup banyak ditanam oleh masyarakat, karena tanaman ini dapat menghasilkan kayu dengan kualitas yang baik. Selain itu hampir seluruh bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan seperti daun jati dapat digunakan sebagai bungkus makanan, batang jati yang harganya cukup mahal dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan pintu dan furnitur rumah tangga. Sayangnya penebang dan penduduk sekitar selalu meninggalkan tunggak/akar kayu jati didalam tanah. Sehingga tunggak tersebut dibiarkan begitu saja oleh penebang dan menjadi limbah. Atau terkadang menggunakannya sebagai kayu bakar. Hal inilah yang meresahkan penulis, akhirnya penulis terinspirasi agar memanfaatkan limbah tunggak kayu jati tersebut menjadi sebuah karya yang lebih bernilai seni. Dalam merespon tunggak kayu jati tersebut, penulis mendapatkan rangsangan bahwa bentuk yang cukup ideal tunggak kayu jati itu adalah bentuk yang menyerupai kepala buaya. Kemudian penulis berimajinasi perihal kesatuan bentuk yang berhubungan dengan buaya. Akhirnya penulis menggabungkan bentuk buaya tersebut dengan bentuk ikan hiu yang ditambahkannya bentuk efek visualisasi air untuk mempercantik karya tersebut. Perpaduan hiu, buaya, dan air merupakan usaha untuk menyajikan keharmonisan yang sesuai dengan alam yang sebenarnya, karena hiu dan buaya binatang air. Tujuan penciptaan karya kriya kayu ini antara lain: (1) Menciptakan karya kriya kayu yang terinspirasi dari bentuk visual Bertemakan Ikan Hiu dan Buaya. (2) Sebagai media yang dapat menginspirasi masyarakat bahwa limbah tunggak kayu jati dapat dijadikan sebuah karya yang bernilai seni tinggi dan lebih bermanfaat. (3) Sebagai media eksistensi mahasiswa seni, berupa ide kreatif yang dituangkan dalam bentuk karya. Seni kriya kayu yang dibuat berjumlah 2 buah, karya pertama berjudul “Sura” dan kedua berjudul “Baya”. Kedua karya tersebut menggunakan bahan dari tunggak jati, dibuat dengan teknik ukir, dan finishing dengan clear melamine lack.

Kata Kunci: kriya kayu, tunggak jati, limbah kayu, ikan hiu, buaya

Published
2017-01-13
Abstract Views: 52
PDF Downloads: 73