Dekonstruksi Visual Sampul Majalah Tempo Edisi Timang-Timang Dinastiku Sayang
Abstract
Fenomena pemberitaan Gibran Rakabuming Raka, putra sulung presiden Joko Widodo, maju mendampingi calon presiden Prabowo Subianto menjadi calon presiden pada Pilpres 2024 menjadikannya perbincangan publik hingga media serta pers seperti majalah Tempo mewujudkannya ke dalam sampul majalahnya. Dari perwujudan sampul majalah Tempo berjudul Timang Timang Dinastiku Sayang yang khas dan berkesan maka muncullah artikel rilisan Kompasiana yang ditulis Putri Utami (2023) dengan metode analisis semiotika Ferdinand de Saussure. Analisis semiotika tersebut lebih berfokus pada pesan dan makna yang terkandung dalam sampul, oleh karena itu peneliti melakukan penelitian ini untuk melihat dari sisi lain, yaitu dengan pendekatan dekonstruksi visual yang dikemukakan oleh Jacques Derrida. Dekonstruksi visual yang digunakan bukanlah untuk menghancurkan, namun bertujuan untuk membongkar struktur pembentuk visual dan makna yang terkandung dalam desain sampul majalah, yaitu gaya ilustrasi, tata letak (layout), tipografi, serta warna. Dalam pembongkarannya, digunakan teori kritik seni Edmund Burke Feldman untuk mengurai struktur desain sampul majalah yang terdiri dari empat tahapan: deskripsi, analisis formal, interpretasi, dan evaluasi. Hasil analisis dari pendekatan dekonstruksi visual menunjukkan perbedaan makna beserta penafsiran dalam pengaplikasiannya. Dengan penundaan makna melalui konsep différance dalam teori dekonstruksi, hasil analisis memperlihatkan bahwa terdapat makna-makna baru dari tanda (teks) yang terkandung dalam sampul majalah Timang-Timang Dinastiku Sayang.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Abstract views: 101
,
PDF Downloads: 83