INOVASI BENTUK PENYAJIAN TARI BARONGAN KUCINGAN BLITARAN OLEH DHIMAZ ANGGORO PUTRO

  • Naim Musthofa Universitas Negeri Surabaya
  • Setyo Yanuartuti Jurusan Sendratasik, FBS, Universitas Negeri Surabaya

Abstract

Tari Barongan Kucingan merupakan sebuah tari kerakyatan yang biasanya ditampilkan dalam urutan bentuk penyajian kesenian Jaranan di Kabupaten Blitar. Tarian ini adalah sebuah tari yang menggambarkan Raja Macan Lodaya yang memiliki sifat kekanak-kanakan atau Ngucing serta dalam gerak tarinya menggunakan sebuah properti yang disebut dengan topeng Barongan Kucingan. Perkembangan teknologi yang semakin pesat mengakibatkan kesenian tradisi ini juga mengalami sebuah perkembangan, salah satu seniman yang intens melakukan pengembangan karya terkait Barongan Kucingan adalah Dhimaz Anggoro Putro.

Tujuan khusus dari penelitian ini yakni untuk menjawab persoalan dari rumusan masalah (1) Bagaimana proses inovasi bentuk penyajian tari Barongan Kucingan oleh Dhimaz Anggoro Putro di Sanggar Tari Pendopo Kabupaten Blitar? (2) Bagaimana hasil inovasi bentuk penyajian tari Barongan Kucingan oleh Dhimaz Anggoro Putro di Sanggar Tari Pendopo Kabupaten Blitar?. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini yakni teori inovasi, yang dikuatkan dengan teori lainya seperti teori bentuk penyajian, unsur-unsur penyajian, proses inovasi dan teori bentuk karya tari. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan objek penelitian tari Barongan Kucingan hasil inovasi dari Dhimaz Anggoro Putro. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan teknik.

Hasil penelitian dan pembahasan menunjukan bahwa dengan adanya proses inovasi yang dilakukan Dhimaz Anggoro Putro membawa dampak perubahan yang positif karena Dhimaz berhasil membuat tari Barongan Kucingan yang beragam. Hasil inovasi tersebut menciptakan bentuk tari Barongan Kucingan yang mengalami penggantian (substitution), perubahan (alternative), penambahan (addition), penyusunan kembali (restructuring), penghapusan (elimination), penguatan (reinforcement) di dalam proses berkarya tari Barongan Kucingan. Hal ini mengakibatkan antusias dari generasi muda untuk belajar semakin tinggi serta masyarakat juga tertarik untuk melihat pertunjukan tersebut.

Published
2022-07-08
Abstract Views: 367
PDF Downloads: 262