JARANAN PEGON KARYO BUDOYO DESA WONOREJO KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK (KAJIAN BENTUK)

  • Sindhi Galugawati Siska Universitas Negeri Surabaya
  • Jajuk Dwi Sasanadjati Jurusan Sendratasik, FBS, Universitas Negeri Surabaya

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang bentuk yang didalamnya terdapat struktur dan elemen Jaranan Pegon Karyo Budoyo. Teori yang digunakan untuk membahas permasalahan adalah teori bentuk yang terbagi dalam enam elemen yaitu; gerak, pola lantai, musik atau iringan, tata rias busana, tempat pertunjukan dan properti. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan asal-usul dan bentuk Jaranan Pegon Karyo Budoyo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis deskriptif. Teknik pegumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi serta menggunakan teknik analisis data berupa data dilapangan.
Terciptannya kesenian ini yaitu terinspirasi dari pertunjukan wayang yang ada di Desa Wonorejo, seniman mengambil beberapa tokoh wayang seperti Gatotkaca, Werkudara, Puntadewa, Arjuna, Srikandi dan Subadra sebagai perwujudan karakter manusia didunia. Jaranan Pegon Karyo Budoyo menggambarkan cerita tentang prajurit pribumi melawan penjajah, yang dibawakan oleh enam penari karakter wayang serta celeng dan barong berperan sebagai penjajah. Bentuk Jaranan Pegon Karyo Budoyo terdiri dari beberapa elemen yaitu; gerak yang dominan pada gerakan tangan dan kaki seperti tekuk samping, ngaca, nyabuk, ukel tumpang, tepuk setan dan bumi langit. Pola lantai yang digunakan lingkaran dan sejajar. Musik yang digunakan untuk mengiringi Jaranan Pegon yaitu gamelannya tidak lengkap hanya menggunakan kendang, kempul, kenong, slompret dan saron. Tata rias dan busana yang digunakan merupakan rias karakter dari putra gagah, putra alus, putri endel dan putri oyi. Untuk busana menggunakan baju berwarna putih yang mempunyai arti prajurit suci. Tempat pertunjukan Jaranan Pegon yaitu pada halaman terbuka atau tempat yang luas. Perlengkapan menggunakan properti jaranan besar untuk laki-laki dan jaranan kecil untuk perempuan, sampur, celengan serta barongan. Dengan adanya penggunaan karakter wayang menjadikan karakteristik pada penyajian Jaranan Pegon Karyo Budoyo dan berbeda dari pertunjukan Jaranan Pegon yang ada di Kabupaten Trenggalek.
Kata Kunci : Jaranan Pegon, Bentuk, Karakter Wayang.

Published
2022-07-08
Abstract Views: 74
PDF Downloads: 264