TRADISI TIRONAN DI DUSUN NGAPUS, DESA SUMBERHARJO, KECAMATAN SUMBERREJO, KABUPATEN BOJONEGORO (Tintingan Folklor)

  • Erni Ambarwati UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
  • sri sulistiani UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Abstract

Tradisi Tironan yaitu salah satu tradisi yang menggunakan teori folklor, teori yang digunakan yaiku teori
folklor setengah lisan yang bermakna folklor tersebut wujudnya campuran antara unsur lisan dan bukan lisan. Tradisi
Tironan di dusun Ngapus, desa Sumberharjo, kecamatan Sumberrejo dilaksanakan setiap tiba hari lahir jawa (weton)
orang yang akan dibuatkan tiron atau tumpeng/ambeng.
Penelitian ini membahas tentang (1) awal mula terjadinya tradisi tironan di dusun Ngapus,(2) ubarampe dan
makna yang terkandung didalam tradisi tironan dusun Ngapus,(3) tata laku tradisi tironan dusun Ngapus,(4) cara
pelestarian tradisi tironan dusun Ngapus, (5) penilaian masyarakat terhadap adanya tradisi tironan di dusun Ngapus.
Tujuan tradisi tironan dusun Ngapus yaitu membahas tentang awal mula terjadinya tradisi tironan dusun Ngapus,
ubarame dan juga makna, tata laku tradisi tironan, cara pelestrian dan juga pendapat masyarakat mengenai tradisi
tironan di dusun Ngapus.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif ini digunakan dengan menimbang data yang dihasilkan berupa data
deskriptif, yaitu kata-kata berupa tulisan atau lisan dari informan dengan cara melalui wawancara dan dokumentasi.
Analisis data dilaksanakan dengan cara memberi interpretasi disetiap bentuk data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi tironan termasuk tradisi di dusun Ngapus yang masih dipercaya
oleh masyarakat untuk menumbuhkan rasa syukur dan memohon pertolongan kepada Allah SWT dengan cara lewat
do‟a setiap waktu hari lahir perhitungan Jawa (weton) tiba atau sebulan sekali. Pelaksanaan tradisi tironan ini dilakukan
dengan cara runtut dari awal persiapan, acara inti, dan akhir. Tradisi ini menggunakan alat dan bahan yang berupa
ubarampe yang mempunyai makna sendiri-sendiri. Cara pelestarian tradisi ini yaitu dengan cultural experience dan
cultural knowladge. Terakhir yaitu pendapat masyarakat mengenai TT ini terbentuk menjadi dua golongan, yaitu
golongan setuju dan golongan tidak setuju adanya TT.
Kata kunci: tradisi, kebudayaan, tironan, folklor

Published
2020-12-18
How to Cite
Ambarwati, E., & sulistiani, sri. (2020). TRADISI TIRONAN DI DUSUN NGAPUS, DESA SUMBERHARJO, KECAMATAN SUMBERREJO, KABUPATEN BOJONEGORO (Tintingan Folklor). JOB (Jurnal Online Baradha), 16(7). https://doi.org/10.26740/job.v16n7.p%p
Section
Articles
Abstract Views: 1225
PDF Downloads: 953