Tradisi Pengantin Mupus Braen Blambangan Di Masyarakat Suku Osing Kabupaten Banyuwangi ( Tintingan Folklor)

  • Prilista Monica Febrin UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
  • sukarman sukarman UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Abstract

Tradisi Pernikahan Mupus Braen Blambangan merupakan salah satu bukti ragam budaya yang ada di Banyuwangi. Asal usul tradisi ini muncul karena adanya banyak musibah yang mengakibatkan para warga dan sepasang pengantin yang salah satunya berasal dari anak kemunjilan atau anak bungsu. Tradisi ini muncul dan tersebar untuk menciptakan keluarga yang bahagia. Tradisi ini di laksanakan di dalam acara temu manten masyarakat suku Osing, namun tidak semua acara temu manten menggunakan Tradisi Mupus Braen Blambangan. Tradisi Pernikahan Mupus Braen Blambangan hanya digunakan untuk anak kemunjilan atau anak bungsu di dalam keluarga tersebut. Tradisi ini mengandung banyak makna yang isi nasihat-nasihat dari kepala adat. Nasihat tersebut juga bisa ditemukan disetiap tata cara dan ubarampe. Ubarampe tersebut berupa bantal dan guling yang dikemas tikar, ekrak, kampil putih (ponjen), ayam dan telur, irus dan gayung, dan yang terakhir kelapa. Berjalannya Tradisi Pernikahan Mupus Braen Blambangan sesudah akad dan di laksanakan di waktu menuju petang, atau menjelang magrip. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data menggunakan folklore lisan dan non lisan. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan teknik rekam dan teknik mencatat.

Kata Kunci:  Folklor, asal usul, ubarampe, tradisi manten Mupus Braen Blambangan, Banyuwangi.

Published
2021-01-08
How to Cite
Febrin, P., & sukarman, sukarman. (2021). Tradisi Pengantin Mupus Braen Blambangan Di Masyarakat Suku Osing Kabupaten Banyuwangi ( Tintingan Folklor). JOB (Jurnal Online Baradha), 17(1), 47-68. https://doi.org/10.26740/job.v17n1.p47-68
Section
Articles
Abstract Views: 779
PDF Downloads: 670