Makna Simbolis Tradisi Nyanggring Ing Desa Tlemang Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan (Tintingan Folklor)

  • Harum Novita Lisa UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
  • yohan susilo UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Abstract

Tradisi Nyanggring merupakan salah satu tradisi yang asa di Desa Tlemang, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan yang berdiri dari pengaruh Makam Ki Buyut Terik. Tradisi Nyanggring dijadikan masyarakat sebagai sebuah tradisi yang dilakukan selama setahun sekali setiap tanggal 27 Jumadilawal. penelitian ini menggunakan pendekatan folklor yang mengunakan teori dari Djames Danandajaja dan metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang membahas menegnai analisis data dengan menggunakan deskripsi. Sumber data penelitian berasal dari hasil wawancara dengan informan, sedangkan datanya berupa foto, rekaman, video, dan arsip-arsip yang ada kaitannya dengan tradisi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mebahas tentang (1) prosesi pelaksanaan tradisi nyanggring, dan (2) makna simbolis dalam tradisi nyanggring. Hasil penelitian ini yaitu ditemukan proses pelaksanaan tradisi nyanggring yaitu penyerahan bahan sayur sanggring, masak sanggring, hiburan wayang krucil, dan selamatan sayur sanggring. Hasil kedua mengenai makna simbolis yang terkandung di dalam tradisi nyanggring. Tradisi nyanggring sendiri memiliki mkna sebagai ucap syukur kepada Tuhan arena sudah diberikan keselamatan dan ketentraman dalam hidup.

Kata Kunci : Tradisi, Nyanggring, Folklor

Published
2021-01-16
How to Cite
Lisa, H., & susilo, yohan. (2021). Makna Simbolis Tradisi Nyanggring Ing Desa Tlemang Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan (Tintingan Folklor). JOB (Jurnal Online Baradha), 17(1), 240-259. https://doi.org/10.26740/job.v17n1.p240-259
Section
Articles
Abstract Views: 320
PDF Downloads: 419