Makna Simbolis Tradisi Nyapih di Desa KakatPenjalin, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan

  • Moniq Chandra Syasika Rani UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
  • Yohan Susilo UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Abstract

Tradisi nyapih merupakan salah satu tradisi jawa yang masih dilaksanakan oleh masyakat di Desa KakatPenjalin, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan. Tradisi nyapih dilaksanakan sebagai prosesi untuk ibu-ibu yang ingin menghentikan pemberian ASI kepada anaknya. Penelitian ini menggunakan pendekatan folklor dari teori Djames Danandjaja serta menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif , yaitu suatu penelitian yang dalam analisis datanya dijabarkan dengan deskripsi. Sumber data pada penelitian ini didapatkan dari hasil wawancara dengan informan, sementara data dalam penelitian ini berupa video, foto, rekaman, atau dokumen-dokumen yang berkaitan dengan tradisi nyapih. Tujuan penelitian ini untuk membahas mengenai (1) prosesi dalam tradisi nyapih, (2) makna simbolis yang terkandung dalam tradisi nyapih. Hasil dari penelitian ini, pertama menunjukkan prosesi dalam tradisi nyapih antara lain ujub ubarampe, menaruh senthir, pembentusan, nembang, mengoleskan minya kelapa, dan prosesi pengalungan tompo. Hasil penelitian yang kedua dari penelitian ini menunjukkan makna simbolis yang terkandung dalam prosesi dan bahan-bahan tradisi nyapih, tradisi nyapih secara keseluruhan mengandung makna sebagai pelatihan mandiri terhadap anak sejak dini dan pengharapan orang tua terhadap keselamatan serta kesehatan anak selepas prosesi tradisi nyapih.

 

Kata Kunci : Tradisi, Nyapih, Folklor

Published
2021-04-19
How to Cite
Rani, M., & Susilo, Y. (2021). Makna Simbolis Tradisi Nyapih di Desa KakatPenjalin, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan. JOB (Jurnal Online Baradha), 17(2), 508-527. https://doi.org/10.26740/job.v17n2.p508-527
Section
Articles
Abstract Views: 212
PDF Downloads: 1257