Makna Simbolis Tradisi Petilasan Syekh Jamaludin Malik Desa Kramat Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan

  • Yugi Pangestuti UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
  • Yohan Susilo UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Abstract

Tradisi yang ada di Desa Kramat, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan adalah tradisi yang terjadi karena pengaruh petilasan Syekh Jamaludin Malik. Tradisi tersebut dilaksanakan setiap tahun, setiap 5 minggu sekali, dan seminggu sekali. Analisis teori yang digunakan untuk menjelaskan penelitian ini adalah konsep folklor dari Danandjaja dan metode yang digunakan adalah deskripstif kualitatif yang membahas mengenai analisis data dengan menggunakan deskripsi. Sumber data penelitian berasal dari hasil wawancara dengan narasumber, sedangkan datanya berupa foto, video, rekaman, dan data arsip. Tujuan penelitian ini membahas mengenai (1) Tradhisi apa saja yang ada di petilasan Syekh Jamaludin Malik, dan (2) Makna simbolis dari tradisi yang ada di Petilasan Syekh Jamaludin Malik. Hasil penelitian menjelaskan bahwa tradisi yang berkembang di petilasan Syekh Jamaludin Malik adalah sedekah bumi, haul, pengajian setiap malam Jum’at Kliwon, dan nyekar. Hasil kedua mengenai makna simbolis dari tradisi tersebut antara lain: sedekah bumi memiliki makna sebagai rasa syukur atas hasil bumi sekaligus menghormati petilasan Syekh Jamaludin Malik, haul memiliki makna sebagai upacara penutupan dari sedekah bumi dan memperingati hari kematian Syekh Jamaludin Malik, pengajian setiap malam Jum’at Kliwon bermakna menghormati petilasan Syekh Jamaludin Malik dengan cara kirim doa, serta ziarah memiliki makna sebagai kirim doa kepada tokoh yang dihormati. 

Kata Kunci : Tradisi, Petilasan Syekh Jamaludin Malik, Folklor

Published
2021-06-05
How to Cite
Pangestuti, Y., & Susilo, Y. (2021). Makna Simbolis Tradisi Petilasan Syekh Jamaludin Malik Desa Kramat Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan. JOB (Jurnal Online Baradha), 17(2), 650-674. https://doi.org/10.26740/job.v17n2.p650-674
Section
Articles
Abstract Views: 266
PDF Downloads: 581