Tradisi Upacara Adat Karo di Desa Tosari Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan
Abstract
Tradisi upacara Adat Karo yang dilakukan setiap bulan kedua menurut kalender Tengger ini bertujuan untuk mensucikan diri pribadi, atau biasanya disebut dengan satya yoga. Tradisi upacara Adat Karo ini merupakan upacara Adat yang paling besar setelah Yadnya Kasada. Dalam penelitian ini memiliki rumusan masalah yang membahas mengenai (1) asal usul tradisi upacara Adat Karo, (2) prosesi yang terdapat dalam tradhisi upacara Adat Karo, (3) ubarampe dan makna ubarampe yang ada dalam tradisi tersebut, (4) fungsi tradisi upacara Adat Karo, dan yang terakhir ialah. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai tradisi upacara Adat Karo dengan menggunakan teori Folklor. Penelitian ini menggunakan metode penelitian berupa metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang ada dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer didapatkan dari kegiatan wawancara dan observasi, sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian ini didapatkan dari angket dan buku. Tradisi upacara Adat Karo yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tosari merupakan wujud masyarakat untuk menghormati para leluhurnya. Tata laku dalam tradisi ini dibagi menjadi 3, diantaranya yaitu (1) persiapan, (2) pelaksanaan, (3) kegiatan penutup. Ubarampe yang digunakan dalam tradisi ini disebut dengan Praskayopan.Tradisi ini berfungsi sebagai, (1) sistem proyeksi, (2) sarana pendidikan, (3) sarana pengendali sosial, dan (4) sarana pengesahan budaya.
Kata Kunci: Tradisi, Folklor, Upacara Adat Karo
![](https://journal.unesa.ac.id/public/site/grafik.png)
![](https://journal.unesa.ac.id/public/site/pdf.png)