Tradisi Larung Sesaji dan Tumpengan dalam Acara Mapag Ruwah di Desa Sarangan Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan (Kajian Folklor)

  • Mark Raffaello Philips UNESA
  • Yohan Susilo Universitas Negeri Surabaya

Abstract

TLSTS adalah tradisi yang dilakukan setahun sekali pada bulan ruwah oleh masyarakat Desa Sarangan sebagai bentuk syukur atas nikmat Tuhan berupa sandang, pangan, dan papan. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mendeskripsikan asal mula TLSTS, (2) mendeskripsikan tahapan selama TLSTS, (3) mendeskripsikan ubarampe dalam TLSTS, (4) mendeskripsikan makna ubarampe dalam TLSTS, (5) mendeskripsikan nilai manfaat dalam TLSTS, (6) mendeskripsikan perubahan dalam TLSTS di Kabupaten Magetan. Konsep dan teori yang terkait dengan fokus penelitian adalah folklor. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif untuk menggambarkan situasi secara objektif. Data dalam penelitian ini, terdiri dari data lisan dan data benda. Data diperoleh melalui metode dan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan sejarah yang memiliki keterkaitan dengan nenek moyang dan kepercayaan terhadap tradisi. Bentuk dan makna yang terkandung berupa tahapan dan ubarampe. Terdapat nilai fungsi yang terkandung dalam TLSTS. Perubahan TLSTS mewujudkan upaya melestarikan tradisi dengan menyesuaikan zaman yang berkembang, diperkenalkan kepada masyarakat lain khususnya para pemuda, dan pemerintah harus turut serta mendukung dan mendorong pelestarian budaya di Desa Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan.

Kata Kunci: Larung sesaji, Folklor, Telaga Sarangan.

Published
2022-06-28
How to Cite
Philips, M., & Susilo, Y. (2022). Tradisi Larung Sesaji dan Tumpengan dalam Acara Mapag Ruwah di Desa Sarangan Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan (Kajian Folklor). JOB (Jurnal Online Baradha), 18(3), 1115-1136. https://doi.org/10.26740/job.v18n3.p1115-1136
Section
Articles
Abstract Views: 367
PDF Downloads: 1203