TRADISI SIRAMAN WARANGGANA DI SENDANG BEKTIHARJO DESA BEKTIHARJO KECAMATAN SEMANDING KABUPATEN TUBAN

  • Ayu Aprilia Putri
  • Yohan Susilo universitas negeri surabaya

Abstract

Tradisi Siraman Waranggana di Sendang Bektiharjo merupakan tradisi yang tumbauh dilingkup masyarakat Desa Bektiharjo Kecamatan Semandinga Kabupaten Tuban. Tradisi siraman waranggana dilaksanakan sejak jaman dahulu dan tidak diketahui tahun berapa pastinya. Tradisi tersebut dilaksanakan ditanggal 1 bulan November bertempatan hari jadi kota Tuban. Penelitian ini akan membahas menegenai bagaimana awal mula tradisi, kemudian bagaiamana proses tradisi tersebut, apa saja ubarampe yang dibutuhkan dalam prosesi dan makna setiap ubarampenya, apakah ada perubahan didalam prosesi tradisi tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk dari tradisi siraman waranggana dengan mengunakan Tintingan Folklor. metode yang digunakan dalam penelitian ini yaiku metode deskriptif kualitatif. Sumber dan penelitian yang digunakan yaiku data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti yaiku wawancara dan dokumentasi. Pada pelaksanaan tradisi terbagi atas tiga prosesi, yaitu (1) prosesi menabur bunga, (2) prosesi siraman waranggana, (3) prosesi pendanyangan. Pada prosesi-prosesi tersebut terbagi atas tiga bagian yaiku pembukaan, pelaksanaan, dan penutup. Ubarampe yang digunakan dalam tradisi ini berupa air tujuh sumber, kupat lepet, tumpeng robyong, ingkung ayam, bunga melok, kemenyan, keris pusaka, bunga sekaran, kendi dan kendil. Perubahan dalam tradisi siraman waranggana yaiku perubahan dalam pelaksanaan dan dalam perubahan nama tradisi tersebut.

Published
2023-07-16
How to Cite
Putri, A., & Susilo, Y. (2023). TRADISI SIRAMAN WARANGGANA DI SENDANG BEKTIHARJO DESA BEKTIHARJO KECAMATAN SEMANDING KABUPATEN TUBAN. JOB (Jurnal Online Baradha), 19(2), 223-239. Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/baradha/article/view/54882
Section
Articles
Abstract Views: 54
PDF Downloads: 55