RESISTANSI TRADISI SLAMETAN RONG TAUNAN BAYI OLEH WARGA DESA KALIBATUR, KECAMATAN KALIDAWIR, TULUNGAGUNG

  • Lia Refi Oktafina
  • Sukarman Sukarman

Abstract

Abstract

The tradition of Slametan Rong Taunan Bayi (TSRTB) is a series of baby birth ceremonies that are still carried out by the residents of Kalibatur Village. The resistance of TSRTB by the residents of Kalibatur Village attracts to be researched. The formulation of the problem is about the series of TSRTB events,  TSRTB ubarampe,  changes in TSRTB, the influence of global hegemony on TSRTB, and TSRTB resistance by Kalibatur villagers. This research is a means of inventorying and documenting TSRTB data and determine the level of resistance. This research with critical cultural studies uses mixed methods. Data were obtained through interviews, observation, questionnaires, documentation, and notes. The series of TSRTB events are preparation, implementation, and closing. Ubarampe that must be prepared for slametan are ubarampe slametan, ubarampe kething, and ubarampe gebragan. TSRTB changes are found in the series of events and the ubarampe. This is influenced by global hegemony. The forms of global hegemony are geography, educational level, occupation, and religion. TSRTB resistance by Kalibatur villagers has two strategies, namely citation and performance. The TSRTB resistance level shows a figure of 73.57%. It falls into the middle category, which is in the range of 50%-75%.

Keywords: Resistance, Tradition, Slametan Rong Taunan Bayi                                

Abstrak

Tradisi Slametan Rong Taunan Bayi (TSRTB) merupakan rangkaian tradisi slametan kelahiran bayi yang masih dilaksanakan oleh warga Desa Kalibatur. Resistansi TSRTB oleh warga Desa Kalibatur menarik untuk diteliti. Rumusan masalahnya mengenai rangkaian acara TSRTB, ubarampe TSRTB, perubahan TSRTB, pengaruh hegemoni global terhadap TSRTB, dan resistansi TSRTB oleh warga Desa Kalibatur. Penelitian ini merupakan sarana inventarisasi, dokumentasi data TSRTB, dan mengetahui resistansinya. Penelitian cutural studies ini menggunakan mix methods. Data didapatkan melalui wawancara, observasi, angket, dokumentasi, dan rekam catat. Rangkaian acara TSRTB yaitu persiapan (menentukan hari, menyiapkan tempat, mencukupi kebutuhan dapur, menyiapkan ubarampe, dan mengundang), pelaksanaan (pembukaan, kenduri, membagi berkat, menitipkan, memandikan bayi, gebragan, dan mengantarkan kething), dan penutupan (membersihkan tempat, mengembalikan alat, dan berbagi makanan). Ubarampe yang harus disiapkan untuk slametan adalah ubarampe slametan, ubarampe kething, dan ubarampe gebragan. Perubahan TSRTB terdapat pada rangkaian acara dan ubarampe. Hal ini dipengaruhi oleh hegemoni global. Wujud hegemoni global tersebut adalah keadaan geografis, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan kepercayaan. Resistansi TSRTB oleh warga Desa Kalibatur dilaksanakan melalui dua strategi: citasi dan performansi. Tingkatan resistansi TSRTB menunjukkan angka 73,57%. Masuk kategori menengah, yaitu pada rentang 50%-75%. Maka, resistansi TSRTB perlu ditingkatkan lagi agar tidak hilang.

 Kata Kunci: Resistansi, Tradisi, Slametan Rong Taunan Bayi

Published
2023-07-16
How to Cite
Oktafina, L., & Sukarman, S. (2023). RESISTANSI TRADISI SLAMETAN RONG TAUNAN BAYI OLEH WARGA DESA KALIBATUR, KECAMATAN KALIDAWIR, TULUNGAGUNG. JOB (Jurnal Online Baradha), 19(2), 333-352. Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/baradha/article/view/55098
Section
Articles
Abstract Views: 35
PDF Downloads: 41