PENGONTRASAN “IRONI” SEBAGAI WUJUD KRITIK SOSIAL DALAM ANTOLOGI GEGURITAN NONO WARNONO KIDUNG LANGIT: KAJIAN STILISTIKA
DOI:
https://doi.org/10.26740/job.v19n4.p177-194Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengontrasan “ironi” sebagai wujud kritik sosial didalam antologi geguritan Nono Warnono Kidung Langit. Mendeskripsikan fungsi pengontrasan “ironi” sebagai wujud kritik sosial didalam antologi geguritan Nono Warnono Kidung Langit. Penelitian ini diteliti dengan metode deskriptif kualitatif, teori stilistika pendekatan sosiologi sastra, karena penelitian yang membahas hubungan dengan permasalahan masyarakat, yaitu kritik sosial moral. Moral merupakan perilaku dalam kehidupan bermasyarakat yang dapat membedakan manakah hal baik atau hal buruk. Kritik sosial moral disebabkan karena adanya kemerosotan moral yang terjadi jaman sekarang. Teknik analisis data menggunakan studi pustaka. Analisis penelitian ini melalui tiga tahap, yaitu (1) Reduksi data; (2) Penyajian data; (3) Penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini bahwa: (1)Pengontrasan ironi dijadikan sebagai stile pengarang dalam mengungkapkan kritik moral, karena adanya kemerosotan moral; (2) Fungsi pengontrasan ironi tidak hanya sebagai kritik, menyindir akan tetapi mempunyai fungsi lainnya, yaitu fungsi referensial, emotif, konatif, dan puitis. Melalui pengontrasan ironi sebagai kritik sosial moral diharapkan masyarakat akan mempunyai tatanan kehidupan yang selaras norma.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section

