PERAN DAN KEDUDUKAN WANITA DALAM PRINSIP KEPEMIMPINAN SERAT JAYALENGKARA
DOI:
https://doi.org/10.26740/job.v19n4.p104-123Abstract
Dewasa ini khususnya di masa pandemi menyebabkan perempuan mempunyai peran lebih seperti bekerja dan mengurus rumah tangga, perempuan dituntut untuk bisa melakukan peran dan kedudukan dengan seimbang. Memiliki jabatan atau pekerjaan penting dalam sebuah hal yang terkait dengan kepemimpinan karena perempuan, dinilai tidak bisa netral dan hanya mengandalkan emosi atau perasaan naluri sebagai perempuan ketika dihadapkan pada situasi yang melibatkan perasaan, hal ini yang menjadi akibat ketika peran dan kedudukan tidak dijalankan sesuai dengan semestinya. Penelitian ini menjelaskan tentang peran dan kedudukan dalam teori kepemimpinan serat Jayalengkara. Metode pada penelitian ini menggunakan kualitatif deksriptif dengan sumber data dari kutipan serat Jayalengkara, analisis data dengan studi pustaka dari berbagai literature ilmiah sesuai topik. Teknik pengumpulan data untuk penelitin studi pustaka dengan mencari data yang berkaitan dengan variabel topik dan tema yang dipilih dan diklasifikasi dengan fokus pada kajian penelitian. Terdapat empat teori dalam kaitannya dengan peran yaitu retna, estri, peksi, dan keris. Kempatnya memiliki ciri khas dan karakteristik masing-masing. Kaitannya dengan kedudukan perempuan dalam serat Jayalengkara terdapat kata estri yang menggambarkan tentang perempuan dengan berlandaskan teori feminisme.
Kata Kunci: Wanita, feminisme, kepemimpinan
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section

