TRADISI MENDEM ARI-ARI DAN KRAYAHAN DUSUN GADEL DESA PACUH KECAMATAN BALONGPANGGANG KABUPATEN GRESIK
DOI:
https://doi.org/10.26740/job.v20n2.p46-60Abstract
Tradisi mendem ari-ari dan tradisi krayahan di Dusun gadel desa pacuh kecamatan balongpanggang kabupaten Gresik termasuk folklore setengah lisan yang masih dilestarikan dan dipercaya oleh Masyarakat dusun tersebut. Tradisi tersebut dilaksanakan sebagai wujud rasa syukur akan hadirnya bayi yang telah lahir. Tradisi ini sebagai kebiasaan yang sudah dilaksanakn sejak zaman dahulu sampai sekarang ketika ada bayi lahir. Tradisi tersebut juga diharapkan menjadi sebuah doa dan harapan bagi bayi dan ibu supaya selamat baik di dunia dan di akhirat. Dalam tradisi mendem ari-ari dan krayahan terdapat ubarampe yang dibutuhkan. Penelitian tersebut menggunakan teori folklor setengah lisan menurut Danandjaja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni kualitatif. Dengan metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan. Tradisi mendem ari-ari ubarampenya yaitu kendil, uyah grosok, bunga, telur ayam kampung, tulisan di kertas, benang dan jarum, kerikil, cermin, kurungan ayam, lan lampu. Tradisi krayahan membutuhkan ubarampe nasi tumpeng, ikan, krawu, bubur merah, bubur putih, bubur sengkala, dan jajan pasar.
Kata Kunci : Tradisi, Mendem Ari-ari, dan Krayahan
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section

