Hari-hari Baik dalam Serat Piwulang dan Perspektif Warga Dusun Ngablak, Desa Sukodadi, Kecamatan Sukodadi, Lamongan
DOI:
https://doi.org/10.26740/job.v20n3.p56-75Abstract
Penelitian ini membahas tentang hari-hari baik di dalam serat piwulang yang dikomparasikan dengan perspektif dari primbon dan juga masyarakat dengan stratifikasi umur yang berbeda. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) apa saja hari-hari baik dalam serat piwulang dan 2) bagaimana perspektif masyarakat tentang hari-hari tertentu untuk memulai pekerjaan dan bepergian. Tujuan penelitian ini untuk 1) menjelaskan hari-hari baik dalam jaringan piwulang dan cedera, dan 2) mengetahui perspektif masyarakat mengenai hari- hari tertentu untuk memulai pekerjaan dan bepergian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, dengan teknik pemerolehan data dengan cara memberikan kuesioner secara berani kepada beberapa orang dengan stratifikasi umur yang berbeda-beda. Pertanyaan dibuat dengan sederhana agar memudahkan para responden. Dalam serat piwulang dituliskan bahwa hari Senin baik untuk bercocok tanam, meninggal di hari Selasa juga dianggap baik, hari Rabu baik untuk mengolah tanah, hari Kamis harapan kita akan diperhatikan, hari Jumat baik untuk pernikahan, Sabtu baik untuk membajak tanah, dan Minggu untuk memulai pekerjaan dan mendirikan rumah. Berbagai spesifikasi diperoleh dari hasil kuesioner tentang hari tertentu yang dianggap baik. Semua hari dalam serat piwulang dianggap sebagai hari yang baik sesuai dengan perspektif Islam dengan latar belakang cerita bersejarah para Nabi dan tokoh Muslim lainnya. perspektif dalam serat piwulang berbeda dengan perspektif kitab Primbon Betaljemur Adammakna yang memiliki perhitungan khusus dalam menentukan hari untuk melaksanakan sesuatu.Kata Kunci : Hari baik, serat piwulang, kitab primbon, perspektif masyarakat
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section

