ANALISIS MODEL KECEPATAN 3D PADA GEMPA BUMI DI SELAT SUNDA MENGGUNAKAN LOTOS-12 (LOCAL EARTHQUAKE TOMOGRAPHY SOFTWARE)

  • KHOIROTUL ROHMAINAH
  • SUPARDIYONO

Abstract

Selat Sunda berada pada pertemuan lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia atau zona subduksi serta jalur patahan antar Sumatra dan Jawa seingga menyebabkan daerah ini sering mengalami gempa bumi. Studi tomografi di Selat Sunda jarang dilakukan oleh karena itu, perlu adanya penelitian yang dapat memberikan data waktu tiba serta distribusi anomali kecepatan gelombang P dan S yang selanjutnya dapat digunakan untuk memperoleh citra tomografi di Selat Sunda menggunakan metode inversi tomografi Local Earthquake Tomography Software (LOTOS-12). Penelitian ini menggunakan data sekunder dimana data yang digunakan sebagai input menyesuaikan dengan variabel yang dibutuhkan oleh program. Data gempa diunduh dari katalog WebDC3 di BMKG dalam rentang waktu tujuh tahun yaitu dari 01 Januari 2012 sampai 14 Februari 2019. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa anomali negatif deviasi kecepatan dalam bidang irisan horizontal menyebar di Selat Sunda bagian barat. Daerah ini adalah daerah disekitar Pulau Krakatau dan Pulau Sertung serta daerah yang dekat dengan zona subduksi dan patahan yaitu di sekitar Laut Hindia. Pada bagian kerak atas Vp sekitar 5.846 km/s dan Vs sekitar 3.141 km/s, pada bagian kerak bawah Vp sekitar 6.423 km/s danVs sekitar 3.846 km/s sehingga dapat diperkirakan tomografi Selat Sunda memiliki beberapa lapisan batuan yaitu kerak atas di kedalaman sekitar 0 km sampai 20 km, kemudian kerak bawah pada kedalaman sekitar 20 km sampai 40 km dan mantel atas pada kedalaman lebih dari 40 km.

Kata Kunci: gempa bumi, seismik tomografi, anomali kecepatan gelombang P dan S, Vp/Vs ratio






Published
2019-07-29
Section
Articles
Abstract Views: 81
PDF Downloads: 148