ANALISIS SUHU MUKA LAUT, SUHU BOLA KERING, DAN SELISIH TEKANAN UDARA UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN AWAN CUMULONIMBUS DI STASIUN METEOROLOGI MARITIM TANJUNG PERAK SURABAYA JANUARI-AGUSTUS 2024
Kata Kunci: Awan Cumulonimbus, cuaca ekstrem, suhu bola kering, suhu muka laut, tekanan udara, peringatan dini
DOI:
https://doi.org/10.26740/ifi.v14n1.p92-102Abstract
Awan Cumulonimbus (Cb) adalah elemen atmosfer yang memengaruhi cuaca ekstrem, seperti petir dan badai guntur, yang berdampak pada berbagai sektor kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara suhu bola kering, suhu muka laut, dan selisih tekanan udara dalam memprediksi kemunculan awan Cb dan fenomena cuaca ekstrem. Data sekunder dari Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak Surabaya selama periode Januari hingga Agustus 2024 digunakan untuk mengidentifikasi pola cuaca yang berkaitan dengan pembentukan awan Cb. Hasil analisis menunjukkan bahwa fluktuasi tekanan udara dan suhu bola kering yang signifikan berhubungan erat dengan kejadian awan Cb. Penurunan tekanan udara dan suhu yang drastis mengindikasikan potensi cuaca ekstrem. Penelitian ini memberikan kontribusi penting untuk pengembangan sistem peringatan dini dan mitigasi risiko cuaca ekstrem di wilayah maritim.
Kata Kunci: Awan Cumulonimbus, cuaca ekstrem, suhu bola kering, suhu muka laut, tekanan udara, peringatan dini
Abstract
Cumulonimbus (Cb) clouds are atmospheric elements that influence extreme weather, such as lightning and thunderstorms, which have an impact on various sectors of life. This study aims to analyze the relationship between dry bulb temperature, sea surface temperature, and air pressure differences in predicting the emergence of Cb clouds and extreme weather phenomena. Secondary data from the Tanjung Perak Surabaya Maritime Meteorology Station during the period January to August 2024 were used to identify weather patterns related to the formation of Cb clouds. The results of the analysis show that significant fluctuations in air pressure and dry bulb temperature are closely related to the occurrence of Cb clouds. A drastic decrease in air pressure and temperature indicates the potential for extreme weather. This study provides an important contribution to the development of early warning systems and mitigation of extreme weather risks in maritime areas.
Keywords: Cumulonimbus clouds, extreme weather, dry bulb temperature, sea surface temperature, air pressure, early warning
Downloads
References
Abay, F. M. J. and Haryanto, Y. D. 2021. Analisis dinamika atmosfer dan distribusi awan konvektif menggunakan teknik¹ Red Green Blue (RGB) pada citra satelit Himawari-8 (Studi kasus: banjir Jakarta 31 Desember 2019-1 Januari 2020). IOP Conf. Series:Earth and Environmental Science, Vol. 12, No. 1, pp. 34-39.
Alfiandy, S. and Permana, D., S. 2020. Tren curah hujan berbasis data sinoptik BMKG dan reanalisis Merra-2 Nasa di Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, Vol. 21, No. 2, pp. 63-72.
Azani, A. A. and Kusumawardani, N. 2022. Kajian indeks stabilitas atmosfer terhadap kejadian hujan lebat di Kota Bitung (Studi kasus tahun 2020-2021). Jurnal Widya.
Diani, F., Permana, H. and Sarah, N. P. 2012. Kajian sistem informasi prakiraan cuaca BMKG pada BMKG Bandung. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi, pp. 16-21.
Fan, J., Zhang, R., Li, G. and Tao, W. K., 2007. Effects of aerosols and relative humidity on cumulus clouds. Journal of Geophysical Research, Vol. 112, pp. 1-15.
Faridatussafura, N., Wandika, Y. I. and Muhlis, A. 2016. Analisis suhu bola basah dan selisih tekanan udara untuk memprediksi kemunculan Awan Cumulonimbus di Stasiun Meteorologi Maritim Semarang. Proceeding of Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Yogyakarta: 8 Oktober 2016, pp. 155-160.
Firdaus, M. L., Nasiah, Uca. 2021. Studi spasiotemporal sambaran petir cloud to ground di Kabupaten Gowa tahun 2017-2019. Jurnal Environmental Science, Vol. 3, No. 2, pp. 160-170.
Hutagalung, M. O. R., Gusranda, I., Naumi, R. R. and Mulya, A. 2022. Analisis kejadian hujan lebat berdasarkan kondisi atmosfer dan citra Satelit Himawari-8 (Studi kasus Kab. Bolaang Mongondow Utara, 4 Maret 2020). Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya, Vol. 3, No. 2, pp. 33-41.
Mahsunah, O., Widagdo, S. and Bintoro, R. S. 2019. Karakter siklon tropik dan pengaruhnya terhadap tinggi gelombang di Perairan Pesisir Selatan Jawa. J-Tropimar, Vol. 1, No. 2, pp. 104-116.
Nurbaskoro, G. 2012. Analisis Suhu Bola Basah (Tw) untuk Memprediksi Terbentuknya Awan Cumulonimbus (Cb) di Stasiun Meteorologi Banyuwangi. Proceeding of Workshop Cuaca Ekstrim 2012, Vol. 1, pp. 13-16
Saragih, I. J. A., Kristianto, A., Silitonga, K. and Paski, J. A. I. 2017. Kajian dinamika atmosfer saat kejadian hujan lebat di wilayah Pesisir Timur Sumatera Utara menggunakan model WRF-ARW dan citra Satelit Himawari-8. Unnes Physics Journal, Vol. 6, No. 1, pp. 25-30.
Sipayung, S. B. 2017. Analisis awan cumulonimbus dan angin serta keterkaitannya dengan curah hujan di kawasan Cede Bade, Bandung (Jawa Barat). Lapan, Vol. 18, No. 2, pp. 75–82.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Nadya Octavia Wulandari, Alfina Alayda Rofiah, Nabila Juliana Putri, Madlazim, Puteri Permata Sani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

