PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENSTIMULASI KETERAMPILAN BERBICARA PADA ANAK TUNAUNGU DI SDLB

  • LISTYA PUTRI ANGRENI

Abstract

ABSTRAK

Penelitian ini mengembangkan media video pembelajaran untuk anak tunarungu kelas 1 SDLB Karya Mulia Surabaya. Media video ini bertujuan untuk memudahkan anak tunarungu melafalkan secara oral dan SIBI nama panggilan masing-masing dan nama teman-temannya dengan benar. Hal ini didasarkan pada latar belakang penelitian yaitu anak tunarungu di SDLB Karya Mulia Surabaya memiliki kesulitan belajar dalam berbicara, sehingga rendahnya hasil belajar anak. Untuk itu diperlukannya pemecahan masalah dengan menggunakan media video yang memadukan gambar dan audio untuk menarik minat belajar siswa.

Pengembangan ini menggunakan metode ADDIE yaitu analyze, design, develop, implement, dan evaluation pada pelaksanaan pembuatan media tersebut. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian non-parametrrik. Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah subjek ahli yaitu ahli materi, ahli rancangan pembelajaran, dan ahli media, serta subjek anak tunarungu kelas 1 SDLB Karya Mulia Surabaya yang berjumlah 10 anak. Metode pengumpulan data dilakukan dengan angket terbuka, expert judgement dan tes. Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan rumus P yang digunakan untuk mengukur presentase angket kemudian untuk tes menggunakan expert judgement dan rumus wilcoxon match pairs test.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, validasi kelayakan media video memperoleh perhitungan angket ahli materi sebesar 83,3% dengan kriteria baik sekali; perhitungan angket ahli desain pembelajaran sebesar 76,5% dengan kriteria baik; perhitungan angket ahli media untuk media adalah 94,2% dengan kriteria baik sekali. Data hasil uji coba media menggunakan metode expert judgement, ini karenakan peserta didik tidak memungkinkan untuk melakukan validasi maupun uji coba media karena adanya keterbatasan dalam kemampuan. Data perolehan Wilcoxon Match Pairs Test dari pre test dan post test diperoleh sebesar Zh 2,84 > Zt 1,96, dengan taraf kesalahan 5%, sehingga ada perbedaan rata-rata hasil belajar. Kesimpulannya bahwa penggunaan media video dapat meningkatkan keterampilan berbicara anak tunarungu dibandingkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional untuk menstimulasi keterampilan berbicara.

Kata Kunci: Pengembangan, Media Video Pembelajaran, Tunarungu

Published
2019-06-14
Abstract Views: 40
PDF Downloads: 44