Pengembangan Media Audio Visual Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Unsur Cerita Rakyat Kelas V di SD Nahdlatul Ulama 1 Trate Gresik

  • MUHAMMAD ARINALHAQ

Abstract

Kurikulum pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia kelas V Sekolah Dasar terdapat Standar Kompetensi mendengarkan dan memahami penjelasan nara sumber dan cerita rakyat secara lisan. Salah satu Kompetensi Dasar yang harus ditempuh guru dan siswa adalah mengidentifikasi unsur-unsur cerita rakyat. Kondisi nyata yang terjadi di SD Nahdlatul Ulama 1 Trate Gresik pada materi cerita rakyat adalah siswa kesulitan dalam mengidentifikasi unsur cerita rakyat. Faktor yang mempengaruhi masalah tersebut, yaitu: hasil wawancara dengan guru Bahasa Indonesia bahwa media yang terdapat di sekolah  terbatas yakni media cetak dan media power point. Media tersebut dikemas dalam bentuk kurang menarik perhatian siswa, sehingga mengakibatkan hasil belajar yang dicapai oleh siswa kurang. Berdasarkan  masalah tersebut, pengembang memberikan solusi dengan mengembangkan media audio visual khususnya pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia kompetensi dasar mengidentifikasi unsur cerita rakyat. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan media audio visual. Metode pengembangan yang digunakan dalam pembuatan media audio visual adalah  model pengembangan 4-D dari Thiagarajan, dkk (1974) yang telah dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Data yang diperoleh dari uji coba produk media audio visual ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari angket wawancara pada ahli materi dan ahli media berupa tangapan dan saran yang hasilnya digunakan untuk memperbaiki media audio visual. Data kuantitatif hasil uji validasi ahli materi I memperoleh persentase sebesar 77.1% kategori baik, ahli materi II 93.75% kategori baik sekali, ahli media I 72.25% kategori baik, ahli media II 73.75% kategori baik, hasil uji coba perseorangan 90.3% kategori baik sekali, uji coba kelompok kecil 90.6% kategori baik sekali. Uji validasi mengunakan ekperimen semu dengan harga t = 2.25 dan d.b. = 22 jika dikonsultasikan dengan tabel statistik pada lampiran V dalam Arikunto (2002:333) nilai t kritik pada  dan pada , maka 1.72<2.25<2.51 sehingga eksperimen mempunyai pengaruh pada taraf signifikansi 0.05 tetapi tidak mempunyai pengaruh pada taraf signifikansi 0.01. Dapat disimpulkan bahwa pengembangan media audio visual dapat membantu proses belajar mengajar pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia kompetensi dasar mengidentifikasi unsur cerita rakyat kelas V di SD Nahdlatul Ulama 1 Trate Gresik.

Kata Kunci: Pengembangan, Media audio visual, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, Cerita rakyat.

 

ABSTRACT

Curriculum on Indonesian Subjects of fifth grade primary school there is a standard of competency to listen and to understand the description of the resource and orally folklore. One of basic competency that should be accomplished by teachers and students is to identify the elements of folklore. The real conditions that occur in the SD Nahdlatul Ulama 1 Gresik on folklore material are the difficulty in identifying elements of folklore. Factors affecting those problem: interviews with theachers Indonesian Leanguage that the media in schools are limited namely print media and power point media. The media is packaged in the from of lack of student interest, resulting in learning outcomes achieved by students less. Based on those problems, the researcher provides a solution by developing audio-visual media especially in Indonesian Subjects basic competence identify elements of folklore. This research is aimed to produce audio-visual media. The development method used in the manufacture of audio visual media is 4-D model of development of Thiagarajan, and friends (1994) have been modified in accordance with the needs of the situation. The data collected from trial products audio-visual media are qualitative data and quantitative data. Qualitative data obtained from the interview in question from a matter experts and media experts in the from of feedback and suggestions that the results were used to improve the audio-visual media. Quantitative data trial results matter experts I obtain a percentage of 77.1% good category, matter experts II 93.75% excellent category, media experts I 72.25% good category, media experts II 73.75% good category, individual trial results 90.3% excellent category, small group trials 90.6% excellent category. Using a quasi-experimental test of the validity of value t = 2.25 and d.b. = 22 if consulted by the statistical tables in appendix in Arikunto (2002:333) the value of criticism t on  and on , that 1.72<2.25<2.51 so the experiment have an influence on the significance level of 0.05 but had no effect on the significance level of 0.01. It can be concluded that the development of audio visual media can help the learning process in Indonesian Subjects basic competence identify elements of folklore class V in SD Nahdlatul Ulama 1 Trate Gresik.

Keywords: Development, Audio Visual media, Folklore, Indonesian Subjects.

Published
2013-07-08
Abstract Views: 99
PDF Downloads: 350