PENGARUH METODE PEMOTONGAN PLAT BAJA ST37 TERHADAP KEKUATAN TARIK
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh metode pemotongan terhadap kekuatan tarik pada baja ST37 dengan ketebalan 4 mm. Tiga metode pemotongan yang digunakan adalah gas cutting, laser cutting, dan gerinda, yang masing-masing memiliki karakteristik termal dan mekanik berbeda yang dapat memengaruhi sifat mekanik material. Pengujian tarik dilakukan sesuai standar ASTM E8M menggunakan mesin uji tarik GOTECH untuk memperoleh parameter kekuatan tarik, regangan, dan batas luluh. Spesimen yang telah melalui pemotongan kemudian diuji hingga putus untuk memperoleh data maksimal beban tarik dan elongasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pemotongan berpengaruh signifikan terhadap kekuatan tarik material. Pemotongan dengan metode gas cutting menghasilkan nilai tegangan tarik rata-rata tertinggi sebesar 407,7 MPa, diikuti oleh gerinda sebesar 387,3 MPa, dan laser cutting sebesar 375,5 MPa. Sebaliknya, regangan tertinggi diperoleh pada pemotongan menggunakan laser cutting sebesar 46,64%, diikuti oleh gas cutting (40,05%) dan gerinda (38,72%). Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun gas cutting memberikan kekuatan tarik yang tinggi, metode laser cutting cenderung mempertahankan keuletan material lebih baik. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa metode pemotongan memengaruhi karakteristik mekanik baja ST37 secara signifikan. Oleh karena itu, pemilihan metode pemotongan harus disesuaikan dengan tujuan teknis komponen, apakah mengutamakan kekuatan atau keuletan. Penelitian ini juga memberikan kontribusi terhadap optimalisasi proses manufaktur berbasis karakteristik material pasca-pemotongan.
Kata Kunci: baja ST37, metode pemotongan, kekuatan tarik, gas cutting, laser cutting, gerinda, sifat mekanik, ASTM E8M
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
Abstract views: 153
,
PDF Downloads: 117