FREKUENSI DAN JENIS CEDERA PADA ATLET GULAT: STUDI KASUS ATLET GULAT SMAN OLAHRAGA SIDOARJO

Abstract

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya cedera dengan frekuensi dan jenis cedera yang terjadi pada atlet gulat di SMAN Olahraga Sidoarjo. Diharapkan adanya suatu solusi yang dapat mengatasi  permasalahan tersebut, sehingga atlet gulat dapat terus berprestasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dilakukan dengan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara. Populasi dan sampel dari penelitian ini adalah atlet gulat dari SMAN Olahraga Sidoarjo. Berdasarkan hasil penelitian, adanya hubungan antara faktor terjadinya cedera dengan frekuensi dan jenis cedera yang terjadi pada atlet gulat di SMAN Olahraga Sidoarjo. . Hasil dari penelitian ini adalah Pada jenis cidera kuping kembang kol dengan kondisi baik memiliki presentase 75% atau dalam kategori cukup baik, sedangkan kondisi buruk memiliki presentase 25% atau dalam kategori kurang baik. Pada jenis cidera kesleo/sprain dengan kondisi baik memiliki presentase 70% atau dalam kategori cukup baik, sedangkan kondisi buruk memiliki presentase 15% atau dalam kategori tidak baik. Pada jenis cidera strain/otot dengan kondisi baik memiliki presentase 20% atau dalam kategori kurang baik, sedangkan kondisi buruk memiliki presentase 5% atau dalam kategori tidak baik. Pada jenis cidera patah tulang dengan kondisi baik memiliki presentase 0% atau dalam kategori tidak baik, sedangkan kondisi buruk memiliki presentase 0% atau dalam kategori tidak baik. Pada jenis cidera pendarahan dengan kondisi baik memiliki presentase 40% atau dalam kategori kurang baik, sedangkan kondisi buruk memiliki presentase 10% atau dalam kategori tidak baik. Pada jenis cidera dislokasi dengan kondisi baik memiliki presentase 45% atau dalam kategori kurang baik, sedangkan kondisi buruk memiliki presentase 35% atau dalam kategori kurang baik.