CERITA BERSERI MERASA PINTAR, BODOH SAJA TAK PUNYA KARYA RUSDI MATHARI: KAJIAN SASTRA PROFETIK KUNTOWIJOYO
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji etika profetik dalam cerita berseri Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya karya Rusdi Mathari melalui pendekatan konsep humanisasi, liberasi, dan transendensi. Fokus penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai etika yang terkandung dalam cerita berseri tersebut, yang mencerminkan aspek-aspek profetik dalam kehidupan manusia. Dalam konsep humanisasi, cerita berseri ini menggambarkan bagaimana manusia seharusnya memanusiakan sesama dengan menghilangkan sifat dehumanisasi, agresivitas, dan kesepian. Konsep humanisasi ini juga memperlihatkan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan dalam hubungan antarindividu. Konsep liberasi muncul ketika cerita ini menunjukkan usaha untuk membebaskan manusia dari keterbatasan pengetahuan, serta permasalahan sosial, ekonomi, dan politik yang seringkali membuat manusia terpuruk. Selain itu, dalam konsep transendensi, cerita berseri ini menggambarkan sifat-sifat manusia yang penuh rasa takut, harapan, pasrah, rasa syukur, dan ikhlas terhadap Allah, yang membebaskan mereka dari belenggu duniawi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan hermeneutik dan cerita berseri Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya sebagai sumber data utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etika humanisasi, liberasi, dan transendensi dalam Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya tidak hanya memberikan gambaran tentang upaya manusia untuk keluar dari permasalahan duniawi, tetapi juga mengarah pada pembentukan manusia yang lebih baik secara spiritual. Dengan demikian, penelitian ini membuktikan bahwa Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya merupakan karya sastra profetik yang relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan pencerahan tentang nilai-nilai ketuhanan dalam kehidupan manusia..
Kata Kunci: Etika profetik, Humanisasi, Liberasi, Transendensi.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section

