Pengaruh Perkembangan Bordir Komputer Terhadap Usaha Bordir Manual di Tanggulangin Sidoarjo

  • NAILA NUR QORIANY

Abstract

 

Abstrak

 

Tanggulangin merupakan salah satu sentra UKM yang ada di Sidoarjo. Kerajinan bordir manual yang ada di Tanggulangin telah ada sejak tahun 1965. Sesuai berjalannya waktu bordir yang di Tanggulangin semakin berkembang, sehingga muncullah bordir komputer. Adanya perkembangan bordir komputer tidak semuanya menghambat usaha bordir manual yang ada di Tanggulangin Sidoarjo. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh deskripsi tentang (1) pengaruh perkembangan bordir komputer terhadap usaha bordir manual di Tanggulangin Sidoarjo dan (2) Hasil produksi bordir manual dan bordir komputer (3) Faktor-faktor yang menjadi dominan bertahannya usaha bordir manual di Tanggulangin Sidoarjo. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara dan angket. Teknik wawancara digunakan untuk memperoleh data kualitatif tentang deskripsi pengaruh perkembangan bordir komputer di Tanggulangin Sidoarjo, sedangkan teknik angket digunakan untuk memperoleh faktor-faktor bertahannya usaha bordir manual di Tanggulangin Sidoarjo. Teknik analisis data menggunakan teknik Trianggulasi Sumber dan Data dengan membandingkan data hasil pengamatan dengan data wawancara.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) adanya perkembangan bordir komputer tidak berpengaruh terhadap bertahannya usaha bordir manual, terbukti dari 8 pengusaha bordir manual, terdapat 5 pengusaha bordir manual yang masih mempertahankan usaha, diantaranya Hasta Indah Bordir, Mina Bordir, Teratai Indah Bordir, Missi Bordir dan Yati Bordir, (2) Produksi bordir manual memiliki hasil lebih bagus, lebih bervolume, dan memiliki kualitas yang baik. Sedangkan bordir komputer kerapatan benangnya rata akan tetapi yang kurang bervolume, sehingga ketika satu benang putus maka akan mudah terlepas atau tertarik, dan hasilnya pun tipis. dan (3) yang membuat usaha bordir manual bertahan adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, kepemimpinan, komunikasi, pengkoordinasian, pengendalian, modal, pendapatan, output produksi, volume penjualan, tenaga kerja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya perkembangan bordir komputer di Tanggulangin tidak mempengaruhi pengusaha bordir manual dalam mempertahankan usaha.

 

Kata kunci: Perkembangan bordir, usaha, bordir manual.

Abstract

 

Tanggulangin is one of the districts ‘UKM’ centers  (SME; Small and Medium-sized Enterprises) in Sidoarjo. Manual embroidery in Tanggulangin has existed since 1965. Over time, embroidery in Tanggulangin become highly developed, so that the computer embroidery finally emerged. However, the development of computer embroidery are not entirely inhibit manual embroidery business in Tanggulangin Sidoarjo. The purpose of this study is to obtain a description of (1) the influence of computer embroidery development on manual embroidery business in Tanggulangin Sidoarjo (2) the production results for manual embroidery and computer embroidery in Tanggulangin Sidoarjo (3) the dominant factors in maintaining the manual embroidery business in Tanggulangin Sidoarjo. The method used in this research is descriptive qualitative. The data obtained through interview and questionnaire. Interview techniques used to obtain qualitative data about the description of the development of computer embroidery, manual embroidery production and computer embroidery in Tanggulangin Sidoarjo, while the questionnaire technique is used to obtain the factors in maintaining the embroidery business in Tanggulangin Sidoarjo. The data analysis techniques using triangulation technoques and data sources by comparing the observed data and interview data.

The results of the research showed that (1) The development of computer embroidery not affect the survival of manual embroidery business, evident from 8 entrepreneur manual embroidery, there are 5 employers who still mantain manual embroidery business, such as Hasta Indah Bordir, Mina Bordir, Teratai Indah Bordir, Missi Bordir and Yati Bordir. (2) The production of manual embroidery nicer, more volume, and has a good quality. While the computer embroidery threads that have average density is less volume, so that when the thread breaks it will be easily detached or disinterested, and the results are too thin. And (3) That make a manual embroidery business survives are planning, organizing, directing, leadership, communication, coordinating, controlling, capital, revenue, production output, sales volume, and employment. It can be concluded that the development of computer embroidery in Tanggulangin not affect the entrepreneurs of manual embroidery in maintaining the business.

 

Keywords: Development of embroidery, businesses, manual embroidery

 

Published
2016-05-05
How to Cite
NUR QORIANY, N. (2016). Pengaruh Perkembangan Bordir Komputer Terhadap Usaha Bordir Manual di Tanggulangin Sidoarjo. Jurnal Online Tata Busana, 5(2). https://doi.org/10.26740/jotb.v5n2.p%p
Abstract Views: 118
PDF Downloads: 178