Pengaruh Volume Larutan Air Kapur Terhadap Hasil Jadi Pewarnaan Limbah Daun Nangka Pada Kain Polyester

Abstract

Abstrak

Pewarnaan adalah sesuatu yang dapat mengalami perubahan warna apabila terjadi suatu proses pewarnaan yang dapat merubah warna alami menjadi warna yang diinginkan sesuai zat warna yang digunakan adalah limbah daun nangka. Dalam penelitian ini adalah pewarnaan pada kain polyester dengan zat warna limbah daun nangka dengan menggunakan volume larutan air kapur dengan jumlah50 mililiter, 100 mililiter ,dan 200 mililiter. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terhadap volume larutan air kapur terhadap hasil jadi pewarnaan kain  polyester.

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Metode pengumpulan data yang digunakana dalah observasi dengan instrument penelitian yang berupa lembar observasi dengan daftar check list yang dilakukan 30 orang observer. Teknik analisis data yang digunakan adalah SPSS 12 untuk mengetahui hasil jadi pewarnaan kain polyester dengan menggunakanzat warna limbah daun nangka dengan volume larutan air kapur dengan 50 mililiter, 100 mililiter, dan 200 mililiter, pengaruhnya menentukan hasil pewarnaan kain polyester yang terbaik.

Hasil penelitian :hasil jadi pewarnaan kain polyeste rmenggunakan zat warna limbah daun nagka  dengan volume larutan air kapur dengan jumlah 50 mililiter, 100 mililiter, dan 200 mililiter dilihat dari aspek daya serap warna pada volume larutan air kapur  200 mililiter. Memperoleh hasil paling baik dibandingkan volume larutan air kapur  dengan jumlah 50 mililiter dan 100 mililite dengannilai mean 3,03. Aspek kerataan warna 50 mililiter, 100 mililiter dan 200 mililiter memiliki memiliki hasil kerataan yang relatif sama. Pada aspek ketajaman warna 200 mililiter memperoleh hasil paling baik dengan nilai mean 2,10 , dapat dibuktikan dengan nilai p < 0,05, berarti ada perbedaan yang signifikan antara volume larutan air kapur 50 mililiter, 100 mililiter, dan 200 mililiter.Volume larutan air kapur 200 mililiter mempunyai nilai mean tertinggi pada aspek penyerapan warna dan ketajaman warna.

Kata kunci:  Volume larutan air kapur, daun nangka dan kain polyester

Abstract

Volume is the quantity of the place which can be used in a certain object. Solution means a homogenous mixture of dissolvent and solvent. Whitewash is a chunk or white particle as well known as C_aO (Calcium Oxide) or calx. Jackfruits leaf can be used as the natural coloring because it has tannin which can be used to color. This research is focused on the coloring polyester cloth by using jackfruit waste and whitewash of 50ml, 100ml, and 200ml. This research aims to find out the effect of whitewash solution for the polyester cloth coloring.

This research is an experiment research. The data collecting method used is observation. The instruments of the research are observation sheet and checklist which is used by 30 observers. The data analysis technique is SPSS 12. It is used to know the result of polyester cloth  coloring by using jackfruit leaf waste coloring and whitewash solution for 50ml, 100ml, and 200ml. The effect will determine the result of the best polyester cloth coloring.

The results of the research are as follows: the result of the polyester cloth coloring by using jackfruit leaf waste and 50ml, 100ml, and 200ml whitewash is proven from color absorption power of 200ml whitewash. This volume gets the best result than the 50 ml and 100 ml whitewash. The mean is 3.03. The color flatness of those three quantities of whitewash are almost similar. The color sharpness of 200ml gets the best result. The mean is 2.10. It is proven by p < 0.005. It means that there is a significant difference between 50ml, 100ml, and 200ml whitewash. The 200ml white wash has the highest mean score at color absorption and color sharpness.

Keywords: Whitewash solution volume, jackfruit leaf ad polyester cloth.