Pengaruh Frekuensi Pencucian Dengan Menggunakan Lerak (Sapindus Rarak De Candole) Pada Ketajaman Warna Batik Dulit Gresik

  • DEBRITA AYU PIPUTRI

Abstract

 

Abstrak

 

Batik memerlukan perawatan khusus agar warna tetap terlihat awet, tidak pudar dan tahan lama. Perawatan kain batik dapat dilakukan dengan 4 cara yaitu pada saat proses pencucian, menjemur, merendam dan  penyimpanan. Penelitian ini memfokuskan pada proses pencucian kain batik, karena proses pembuatan dan pewarnaan dilakukan secara tradisional tanpa menggunakan mesin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi pencucian dengan menggunakan lerak pada ketajaman warna batik Dulit Gresik yang meliputi aspek kepudaran warna dasar dan kepudaran warna motif. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan variabel bebas: frekuensi pencucian sebanyak 1x, 3x, 5x, 7x, 9x, 11x, 13x, 15x, 17x, dan 19x. Variabel control adalah jenis lerak, jenis kain batik, volume air, volume sari lerak, teknik pencucian. Variabel terikatnya adalah ketajaman warna batik dulit Gresik meliputi aspek kepudaran warna dasar dan kepudaran motif. Metode pengumpulan data yaitu metode observasi yang dilakukan oleh 30 observer dengan lembar instrumen skala chek list. Analisis data menggunakan anava tunggal dengan program SPSS 18. Berdasarkan hasil anava, didapat bahwa terdapat pengaruh signifikan frekuensi pencucian antara  1x, 3x, 5x, 7x, 9x, 11x, 13x, 15x, 17x dan 19x. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari aspek yang diteliti yaitu aspek kepudaran warna dan kepudaran motif. Frekuensi pencucian 1x sampai 7x menunjukkan hasil ketajaman warna terbaik dibandingkan dengan frekuensi selanjutnya. Pada frekuensi pencucian 9x sampai 19x sudah mengalami kepudaran warna bisa jadi dikarenakan disebabkan oleh volume air, volume sari lerak dan cara menguceknya yang salah hal ini sesuai sebagaimana teori daya tahan luntur warna berkurang terhadap pencucian yang berulang-ulang.

 

Kata kunci: Frekuensi Pencucian, Ketajaman Warna, Batik Dulit Gresik.

 

 

Abstract

 

Batik required special treatment for color looked lasting, not to fade and durable. Batik fabric treatment can be performed in four ways, those are at washing process, drying, soaking, and storing. This research focus of  process batik washing, because it production process and coloring conducted traditionally without machine. This research aimed to know the effect of washing frequent using lerak on color sharpness of Dulit batik of Gresik including aspects of base color fading and motif color fading. This research was experimental research with independent variables were washing frequent: 1x, 3x, 5x, 7x, 9x, 11x, 13x, 15x, 17x, and 19x. Controlled variables were variety of lerak, type of batik fabric, water volume, lerak essence volume, washing technique. The dependent variable was color sharpness of Dulit batik of Gresik including aspects of base color fading and motif fading. Data collection method was observation which performed by 30 observers with instrument sheet of scaled check list. Data analysis used one way anava by using SPSS 18 program. The influence can be seen from the aspects studied were fading aspect of motive. Frequency of washing 1x to 7x shows the best color acuity outcomes compared with the next frequency. At frequencies up to 19x 9x laundering has experienced color fading can because due to the volume of water, juice volume lerak and rubbed the wrong way this is appropriate as the theory of color fastness to washing less repetitive.

 

Keywords: washing frequent,color sharpness,dulit batik of Gresik.

 

Published
2014-01-30
How to Cite
AYU PIPUTRI, D. (2014). Pengaruh Frekuensi Pencucian Dengan Menggunakan Lerak (Sapindus Rarak De Candole) Pada Ketajaman Warna Batik Dulit Gresik. Jurnal Online Tata Busana, 3(1). https://doi.org/10.26740/jotb.v3n1.p%p
Abstract Views: 70
PDF Downloads: 302