PENGEMBANGAN MEDIA GAME VISUAL NOVEL UNTUK MENGENALKAN DONGENG JEPANG MOMOTAROU 「桃太郎」

  • SEKAR AYU NINGRUM

Abstract

Abstrak

Di Indonesia, pengetahuan tentang sastra Jepang jarang diberikan di sekolah-sekolah. Hal ini dikarenakan pemahaman tentang huruf, kosakata, paragraf, dan pola kalimat dianggap lebih penting perannya dalam kemampuan berbahasa para pembelajar. Padahal, jika diberikan materi tentang karya sastra Jepang, para pembelajar juga bisa menambah pengetahuan mereka tentang beragam kosakata dan pola kalimat yang terdapat pada karya sastra Jepang tersebut. Pengetahuan yang didapatkan para pembelajar dengan mengenal karya sastra Jepang dan unsur instrinsik yang ada di dalamnya juga bisa menjadi penunjang kemampuan berbahasa.

Media game visual novel Momotarou tidak hanya berfungsi sebagai media pengenalan dongeng Jepang, tetapi juga bisa menjadi media alternatif pembelajaran bahasa Jepang untuk melatih kemampuan siswa dalam membaca dan mendengarkan bahasa Jepang. Hasil dari penelitian pengembangan media game visual novel Momotarou berupa deskripsi terkait kelayakan media dari segi materi, dan konstruksi media, serta respon siswa yang telah menggunakan media tersebut. Ujicoba penggunaan media dilaksanakan kepada 14 orang siswa kelas XI MIPA 6, SMA Negeri 1 Krembung Sidoarjo.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan milik Sugiyono (2013:297), yang datanya kemudian dianalisis menggunakan perhitungan persentase (Sudijono, 2007:43), dan diintepretasikan menggunakan skala Likert (Riduwan, 2008:89). Hasil dari penelitian pengembangan ini menyatakan bahwa media game visual novel Momotarou layak digunakan dengan nilai sebesar 92,5% untuk isi materi, dan 88% untuk konstruksi medianya. Berdasarkan respon siswanya media game visual novel Momotarou memperoleh persentase sebesar 89,2% yang menyatakan bahwa media ini sangat baik digunakan untuk mengajarkan materi terkait dongeng Jepang.

Kata Kunci : Pengembangan, media, visual novel, otogibanashi, sastra.

Abstract

In Indonesia, the knowledge of Japanese literature is rarely taught in schools. This is because the understanding of letters, vocabulary, paragraphs, and sentence patterns is considered have more important role in Japanese language skills. In fact, if the works of Japanese literature is taught in school, learners can also increase their knowledge about the variety of vocabulary and sentence patterns found in Japanese literature.The knowledge gained by learners by knowing Japanese literature and the intrinsic elements in it can also support Japanese language skills.

Momotarous visual novel game not only serves as a medium for introducing Japanese fairy tales, but also can be an alternative medium of Japanese language learning to train students ability to read and listen to Japanese. The results of the research and development of the Momotarous visual novel game are descriptions related to the qualification of the media in terms of material, media construction, and and the response of students who have used the media. Trial use of the media was conducted on 14 students of class XI MIPA 6, SMAN 1 Sidoarjo Krembung.

This research uses Sugiyonos research and development method (2013: 297), the data are then analyzed using percentage calculations (Sudijono, 2007: 43), and interpreted using a Likert scale (Riduwan, 2008: 89). The results of this research and development state that the Momotarou visual novel game is worth using with a value of 92.5% for the content of the material, and 88% for media construction. Based on students responses, Momotarous visual novel game obtain a percentage of 89.2%, stating that this media is very well used for teaching materials related to Japanese fairy tale.

Keywords: Media development, visual novel, otogibanashi, literature.

Published
2019-06-28
Section
Articles
Abstract Views: 329
PDF Downloads: 356