Peningkatan Pemahaman Physical Literacy bagi Guru PJOK
DOI:
https://doi.org/10.26740/laksanaolahraga.v3i02.68144Keywords:
Physical Literacy, PJOK, Pembeljaran Daring, Literasi FisikAbstract
Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak signifikan terhadap proses pembelajaran, terutama pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) yang menekankan aktivitas fisik langsung. Pembelajaran daring menghambat tercapainya tujuan pembelajaran PJOK secara optimal dan berpotensi memperburuk kondisi kebugaran siswa yang sudah mengkhawatirkan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan pemahaman guru PJOK di Kabupaten Nganjuk mengenai konsep physical literacy, yaitu kemampuan, motivasi, kepercayaan diri, serta pemahaman individu untuk berpartisipasi aktif dalam aktivitas fisik sepanjang hayat. Kegiatan dilakukan melalui tahapan identifikasi kebutuhan, pelatihan berbasis workshop, pendampingan, dan evaluasi. Workshop yang diikuti oleh 20 guru PJOK dilaksanakan dalam dua hari dan mencakup sesi teori serta praktik. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan signifikan pemahaman peserta terhadap konsep physical literacy. Para guru juga mampu menyusun perangkat ajar berbasis literasi fisik dan menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengimplementasikannya. Terbentuknya komunitas diskusi daring antarguru menjadi salah satu capaian penting untuk menjaga keberlanjutan program. Kegiatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan kompetensi guru PJOK dan menjadi model pelatihan kontekstual yang mendukung pembelajaran PJOK yang lebih bermakna dan berorientasi pada gaya hidup aktif dan sehat.
Downloads
References
[1] F. Puspitorini, “Strategi Pembelajaran Di Perguruan Tinggi Pada Masa Pandemi Covid-19,” J. Kaji. Ilm., vol. 1, no. 1, pp. 99–106, Jul. 2020, doi: 10.31599/jki.v1i1.274.
[2] V. Suryani, B. Erfianto, and A. Rakhmatsyah, “Pemberdayaan guru paud RA Al-Ghifari Sukabirus Dayeuhkolot dalam penyusunan bahan ajar berbasis online,” KACANEGARA J. Pengabdi. pada Masy., vol. 4, no. 2, p. 189, Jul. 2021, doi: 10.28989/kacanegara.v4i2.868.
[3] A. Kuswanti, M. A. Muqsith, A. G. Zainal, and S. Oktarina, “Manajemen Komunikasi Keluarga Saat Pandemi COVID-19,” SALAM J. Sos. dan Budaya Syar-i, vol. 7, no. 8, pp. 707–722, Jul. 2020, doi: 10.15408/sjsbs.v7i8.15959.
[4] A. S. Lengkana and N. S. N. Sofa, “Kebijakan Pendidikan Jasmani dalam Pendidikan,” J. Olahraga, vol. 3, no. 1, pp. 1–12, Apr. 2017, doi: 10.37742/jo.v3i1.67.
[5] A. Bulqini, P. Puspodari, P. E. Arfanda, S. Suroto, and T. C. Mutohir, “Physical literacy in Physical Education Curriculum,” Act. J. Phys. Educ. Sport. Heal. Recreat., vol. 10, no. 2, pp. 55–60, Aug. 2021, doi: 10.15294/active.v10i2.47008.
[6] R. F. Ramdani, A. D. Herlambang, M. M. Falhadi, M. Z. Fadilah, C. E. L. Turnip, and A. Mulyana, “Membangun Kesejahteraan Pikiran untuk Kesehatan Mental Melalui Gaya Hidup Sehat dan Olahraga,” Indo-MathEdu Intellectuals J., vol. 5, no. 3, pp. 2928–2936, Jun. 2024, doi: 10.54373/imeij.v5i3.1186.
[7] I. P. W. Diatmika, I. K. Yoda, and G. D. Tisna, “Evaluasi Program Pembinaan Prestasi Cabang Olahraga Bulutangkis di Persatuan Bulutangkis (PB) Anugerah Denpasar dengan Metode Contex, Input, Procces, Product (CIPP)),” Indones. J. Sport Tour., vol. 2, no. 1, p. 21, May 2021, doi: 10.23887/ijst.v1i1.34832.
[8] I. Lyngstad and E. Sæther, “The concept of ‘friluftsliv literacy’ in relation to physical literacy in physical education pedagogies,” Sport. Educ. Soc., vol. 26, no. 5, pp. 514–526, Jun. 2021, doi: 10.1080/13573322.2020.1762073.
[9] L. Young, J. O’Connor, L. Alfrey, and D. Penney, “Assessing physical literacy in health and physical education,” Curric. Stud. Heal. Phys. Educ., vol. 12, no. 2, pp. 156–179, May 2021, doi: 10.1080/25742981.2020.1810582.
[10] E. Durden-Myers and G. Bartle, “Physical-Literacy-Enriched Physical Education: A Capabilities Perspective,” Children, vol. 10, no. 9, p. 1503, Sep. 2023, doi: 10.3390/children10091503.
[11] N. Houser and D. Kriellaars, “‘Where was this when I was in Physical Education?’ Physical literacy enriched pedagogy in a quality physical education context,” Front. Sport. Act. Living, vol. 5, May 2023, doi: 10.3389/fspor.2023.1185680.
[12] A. L. Stoddart, M. L. Humbert, S. Kerpan, N. Cameron, and D. Kriellaars, “PLitPE: an intervention for physical literacy enriched pedagogy in Canadian elementary school physical education classes,” Phys. Educ. Sport Pedagog., vol. 28, no. 6, pp. 675–691, Nov. 2023, doi: 10.1080/17408989.2021.2014438.
[13] R. Foster, Culturally Responsive Teaching: A Professional Development Project. Saint Paul: School of Education Student Capstone Projects, 2018.
[14] G. F. Friskawati and M. R. Stephani, “Analysis Research Trends of Physical literacy in Indonesia,” J. Pendidik. Jasm. dan Olahraga, vol. 6, no. 2, Oct. 2021, doi: 10.17509/jpjo.v6i2.38298.
[15] W. M. Y. Claudia, “The physical education pedagogical approaches in nurturing physical literacy among primary and secondary school students: A scoping review,” Int. J. Educ. Res., vol. 116, p. 102080, 2022, doi: 10.1016/j.ijer.2022.102080.
[16] D. F. Lestari, “Pengembangan Model Pembelajaran Aktivitas Jasmani Melalui Permainan Tradisional bagi Siswa Sekolah Dasar,” J. Pendidik. Jasmani, Olahraga dan Kesehat. Undiksha, vol. 8, no. 1, pp. 7–12, Apr. 2021, doi: 10.23887/jjp.v8i1.33742.
[17] I. N. A. A. Kesuma, I. K. Yoda, and S. Hidayat, “Pengaruh Model Pembelajaran dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar PJOK pada Siswa SMP,” J. PENJAKORA, vol. 8, no. 1, p. 62, May 2021, doi: 10.23887/penjakora.v8i1.31091.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Abstract views: 11
,
PDF Downloads: 9



