Forced Marriage of South Asian Women in Jasvinder Sanghera’s Daughters of Shame

  • NAHDIYA FARIDATUL HIDAYAH

Abstract

Tujuan dari penulisan ini yaitu membahas novel Daughters of Shame karya Jasvinder Sanghera dengan menggunakan pendekatan feminisme melalui dua rumusan masalah. Rumusan masalah pertama dari penulisan ini akan membahas susunan kawin paksa pada wanita-wanita Asian selatan dengan menggunakan konsep kawin paksa yang disajikan oleh Noorfarah Merali. Rumusan masalah yang kedua akan mendiskusikan mengenai perjuangan wanita-wanita Asia selatan melawan kawin paksa dengan menggunakan teori radikal feminisme oleh Kate Millets. Dari analisis yang dihasilkan menunjukkan bahwa novel Jasvinder Sanghera ini menampilkan susunan kawin paksa yang menggambarkan bagaimana tradisi kawin ditampilkan termasuk dalam hal proses, persiapan dan mas kawin yang berkaitan dengan kawin paksa serta penyebab dan akibat dari kawin paksa. Izzat atau kehormatan, tradisi dan memiliki kekasih yang berbeda kasta merupakan penyebab kawin paksa yang dialami oleh wanita-wanita Asia selatan. Kekerasan secara emosional, fisik dan seksual, pemerkosaan, tindakan membahayakan diri sendiri dan pembunuhan merupakan hsil dari kawin paksa yang diemban oleh wanita-wanita Asia selatan. Penulisan ini juga menggambarkan perjuangan-perjuangan wanita Asia selatan terhadap kawin paksa yang didominasi oleh kekuasaan patriarki, terutama Jasvinder Sanghera, Shazia, Maya, Surjit, kiren dan Yasmin untuk menghapuskan penindasan terhadap wanita melalui kerja paksa dalam rumah tangga, untuk mengakhiri dominasi dan kekerasan seksual serta subordinasi perempuan dan untuk menampilkan nilai-nilai feminis melalui mothering.
Abstract
The aim of this study is to discuss about Javinder Sanghera‟s Daughters of Shame novel by using feminism approach through two statements of problem. The first problem of this study will discuss about the arrangement of South Asian women‟s forced marriage by using the concept of forced marriage discussed by Noorfarah Merali. The second problem will discuss about the fight of South Asian women against forced marriage by using theory of Kate Millet‟s radical feminism. The analysis shows that this Jasvinder Sanghera‟s novel represents the arrangement of forced marriage which describes about how forced marriage tradition included the process, preparation and dowry related with forced marriage and the causes and impacts of the forced marriage. Izzat/ honor, tradition and having a different caste boyfriend are the cause of forced marriage that is experienced by the South Asian women. Emotional, physical and sexual abuse, rape, self harm and murder are the result of forced marriage that South Asian Women endure. This study also describes the fights of South Asian women toward forced marriage in the hold of patriarchy‟s domination, mainly Jasvinder Sanghera, Shazia, maya, Surjit, Kiren and Yasmin to eliminate women‟s oppression through domestic labor, to end men‟s sexuality assault and domination and women subordination and to represent women‟s feminine values through mothering.
Key words: forced marriage, radical feminism, patriarchy‟s domination, abuse, honor

Published
2013-08-16
How to Cite
FARIDATUL HIDAYAH, N. (2013). Forced Marriage of South Asian Women in Jasvinder Sanghera’s Daughters of Shame. LITERA KULTURA : Journal of Literary and Cultural Studies, 1(3). https://doi.org/10.26740/lk.v1i3.3839
Abstract Views: 54
PDF Downloads: 110