IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI POLI GERIATRI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) DR SOETOMO SURABAYA
DOI:
https://doi.org/10.26740/publika.v3n4.p%25pAbstract
Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ini adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan pada setiap orang selaku peserta yang telah membayar iuran dan kepada setiap fakir miskin dan orang tidak mampu atau disebut Penerima Bantuan Iuran (PBI) sebagai peserta program yang iurannya telah dibayar oleh pemerintah. Landasan dan dasar hukum dari Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ini sendiri tertuang dalam Undang-Undang No 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan Undang-Undang No 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Selain itu, kebijakan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) juga telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No 71 Tahun 2013. Demi memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), perlu ada penyelenggara pelayanan kesehatan. Penyelenggara pelayanan kesehatan meliputi semua fasilitas kesehatan tingkat pertama dan fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan. Salah satu rumah sakit di Provinsi Jawa Timur khususnya Kota Surabaya yang memenuhi persyaratan di atas serta menerima dan menampung pasien rujukan dari program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah Rumah Sakit Umum (RSU) Dr Soetomo Surabaya. Rumah Sakit Umum (RSU) Dr Soetomo juga mempunyai beragam poli yang terdapat di dalamnya antara lain, Poli Penyakit Dalam, Poli Mata, Poli Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT), Poli Kulit dan Kelamin, dan salah satunya adalah Poli Geriatri. Poli Geriatri merupakan salah satu poli dari sekian banyak poli yang ada di Rumah Sakit Umum (RSU) Dr Soetomo yang mencakup dan menangani pasien dalam bidang usia lanjut atau lansia. Poli Geriatri merupakan salah satu dari beberapa Unit Rawat Jalan (URJ) atau berada di bawah unit kerja struktur organisasi dari Instalasi Rawat Jalan (IRJ) Rumah Sakit Umum (RSU) Dr Soetomo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Implementasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Poli Geriatri Rumah Sakit Umum (RSU) Dr Soetomo Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif . Objek penelitian dalam penelitian ini adalah para pasien, tenaga medis, serta para medis di Poli Geriatri Rumah Sakit Umum (RSU) Dr Soetomo Surabaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan triangulasi. Analisis data dilakukan dengan proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan dari empat variabel keberhasilan implementasi yaitu pertama, komunikasi dengan indikator berupa transmisi, kejelasan, dan konsistensi. Indikator komunikasi pertama transmisi, masih belum optimalnya proses sosialisasi oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Indikator komunikasi kedua kejelasan, belum sepenuhnya dimengerti oleh para peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Indikator komunikasi ketiga konsistensi, juga masih belum berjalan dengan baik. Variabel kedua adalah sumber daya dengan empat indikator berupa staf, informasi, wewenang, dan fasilitas. Indikator sumber daya pertama staf, kualitas dan ketersediaan staf sudah baik dan cukup. Indikator sumber daya kedua informasi, masih belum optimal. Indikator sumber daya ketiga wewenang, masih belum berjalan dengan optimal. Indikator sumber daya keempat fasilitas, sudah cukup baik. Variabel ketiga adalah disposisi dengan dua indikator yaitu pengangkatan birokrat dan insentif. Indikator disposisi pertama, pengangkatan birokrat sudah memenuhi kompetensi. Indikator disposisi kedua, insentif berbanding lurus dengan pelayanan kesehatan yang diberikan. Variabel keempat adalah struktur birokrasi dengan dua indikator berupa Standar Operating Prosedures (SOPs) dan fragmentasi. Indikator struktur birokrasi pertama, Standar Operating Prosedures (SOPs) telah dijalankan dengan baik. Indikator struktur birokrasi kedua, fragmentasi sudah merata ke semua agen pelaksana. Saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah sosialisasi oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan harus lebih ditingkatkan. Koordinasi harus lebih baik antara Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan para pasien peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam pemilihan fasilitas kesehatan untuk prosedur sistem rujukan. Pemilihan dan ketersediaan plafon atau jenis obat oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan harus lebih selektif.
Kata Kunci: Implementasi, Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Downloads
Abstract views: 264
,
PDF Downloads: 320



