SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) DI PT. PERTAMINA (PERSERO) UNIT PEMASARAN II TERMINAL BAHAN BAKAR MINYAK (TBBM) JAMBI

  • NUR HARYANI

Abstract

Tingginya angka kecelakaan kerja membuat pemerintah mengeluarkan peraturan yang mengatur semua perusahaan yang ada di Indonesia dengan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3). Dasar awal peraturan SMK3, berupa Undang-undang No. 1 Tahun 1970, dan diperbaharui dengan Undang-undang No. 23 Tahun 2009, diperkuat dengan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang sistem keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3). Penerapan SMK3 di Indonesia untuk mengurangi atau meminimalisir masalah angka kecelakaan kerja. Pertamina merupakan salah satu perusahaan yang melaksanakan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3).  Penelitian ini menitik beratkan pada pelaksanaan SMK3 di Pertamina TBBM Jambi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan SMK3 di Pertamina TBBM Jambi. Jenis penelitian yang dilakukan adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengambilan data dilakukan melalui tiga cara, yaitu observasi, dokumentasi dan wawancara. Fokus penelitian ini menggunakan teori sistem David Easton yang terdiri dari input, proses, output, feedback. Input sendiri terdiri dari sumber daya manusia (SDM), sarana prasarana, dan komitmen atau sikap. Proses itu sendiri didukung oleh komunikasi yang ada, sementara output yang merupakan hasil, yang mana dari hasil yang ada akan di evaluasi oleh para pengambil keputusan. Feedback merupakan tahapan akhir dari teori sistem yang digunakan, didukung informasi dari hasil yang ada, maka feedback kembali menyampaikannya ke input sehingga dapat diproses kembali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertamina TBBM Jambi dapat dikategorikan baik dalam pelaksanaan SMK3. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil SMK3 menggunakan teori sistem David Easton yang menunjukan bahwa keseluruh indikator yang ada berjalan cukup baik. Input yang ada berupa sarana prasarana yang ada sangat mendukung terlaksananya SMK3, dilakukan pelatihan-pelatihan SMK3 kepada karyawan untuk meningkatkan nilai SDM yang ada. Proses yang didukung oleh  komunikasi yang digunakan Pertamina yaitu, melalui internal email, rapat rutin dan melalui media sosial berupa blackberry massenger group. Output yang berupa hasil yang dapat dilihat dari angka kecelakaan yang zero accident dan pencapaian Pertamina TBBM Jambi dalam penilaian PROPER serta POSE yang baik, sehingga evaluasi yang dilakukan hanya untuk meningkatkan pencapaian yang sudah ada. Feedback merupakan proses akhir yaitu penyampaian informasi dari hasil yang ada. Berjalan baiknya program diharapkan dapat selalu dijaga dan ditingkatkan. Adapun saran yang diberikan peneliti adalah Media komunikasi yang terus berkembang saat ini diharapkan mampu dimanfaatkan oleh Pertamina TBBM Jambi untuk semakin meningkatkan dan mengembangkan komunikasi yang digunakan dalam program SMK3 ini. Keberagaman komunikasi ini diharapkan dapat lebih mempermudah dan mempercepat proses berlangsungnya program ini sendiri dan penyampaian program SMK3 pun lebih beragam, dan bervariasi, sehingga lebih efiensi bagi karyawan dan perusahaan sendiri.    
Kata Kunci : kecelakaan kerja, SMK3, Pertamina TBBM Jambi

Published
2015-06-04
Section
Articles
Abstract Views: 415
PDF Downloads: 3171