PELAYANAN PRIMA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL (DISPENDUKCAPIL) KABUPATEN GRESIK  (Studi Pada Program Jemput Bola Pelayanan Administrasi Kependudukan)

  • BUNGA MARIANA RAMADHANNY

Abstract

AbstrakBanyaknya data anomali sebanyak 69.295, data ganda sebanyak 23.301, adanya 152.762 KK yang belum dilakukan pembaruan atau ”count 0” KK dan kurangnya antusiasme masyarakat dalam memperbarui KK semenjak tahun 2008 hingga sekarang, sehingga DISPENDUKCAPIL Kabupaten Gresik mengiginkan pembaruan data yang valid dengan mengeluarkan sebuah inovasi jemput bola yang mengacu pada SK Bupati Gresik Nomor: 065/349/HK/437.12/2015. Inovasi ini dilakukan dengan cara berkeliling ke desa- desa secara berkala dan terjadwal.  Pada pelaksanaannya, program jemput bola di Desa Sumengko, Kecamatan Duduk Sampeyan, masih ditemui beberapa permasalahan yang masih dikeluhkan oleh masyarakat. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan Pelayanan Prima Di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil (DISPENDUKCAPIL) Kabupaten Gresik (Studi Pada Program Jemput Bola Pelayanan Administrasi Kependudukan).  Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Fokus penelitiannya adalah penerapan pelayanan prima pada program jemput bola yang diterapakan oleh DISPENDUKCAPIL Kabupaten Gresik yang dilihat dari empat konsep pelayanan prima (Daryanto, 2014:118): faktor Sikap (Attitude), Perhatian (Attention), Tindakan (Action), dan Antisipasi (Anticipation). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan oleh DISPENDUKCAPIL Kabupaten Gresik dapat dikatakan sudah baik terkait faktor perhatian (attention) dan faktor antisipasi (anticipation). Namun terdapat sedikit kekurangan pada faktor sikap (attitude) terkait tidak menerapkan sikap ramah, senyum, salam, dan sapa. Serta terdapat kekurangan pada faktor tindakan (action) terkait kurangnya fasilitas berupa meja disekitar loket kelurahan dan terkait petugas pelayanan yang tidak menentukan jadwal dengan tepat yang disebabkan adanya miskomunikasi. Saran yang diberikan penulis yakni membudayakan sikap antri, pemberian pelatihan personaliti pada petugas, menambah fasilitas berupa meja, pemberian jadwal pelaksanaan jemput bola berupa edaran dan masyarakat diharapkan dapat bertanya langsung kepada petugas yang berkompeten melalui SMS terkait belum paham cara melengkapi dokumen. Kata Kunci: Pelayanan Prima, Program Jemput Bola
Published
2016-07-21
Section
Articles
Abstract Views: 95
PDF Downloads: 343