Evaluasi Pengembangan Kawasan Agropolitan Pada Komoditas Kopi di Desa Carangwulung Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang

  • ZANU BACHTIYAR

Abstract

Abstrak


Kesenjangan antara kawasan perkotaan dan perdesaan serta kemiskinan di perdesaan telah mendorong upaya-upaya percepatan pembangunan di kawasan perdesaan. Pengembangan kawasan agropolitan dapat dijadikan alternatif solusi dalam pengembangan kawasan perdesaan tanpa melupakan kawasan perkotaan. Salah satu tempat Pengembangan kawasan agropolitan pada komoditas kopi berada di Desa Carangwulung Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang. Kegiatan ini dilakukan dengam memberikan pelatihan pertanian kopi dan bantuan alat produksi kopi kepada petani kopi. Sehingga dapat membantu meningkatkan hasil produksi dan pendapatan bagi petani kopi. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan bagaimana evaluasi pengembangan kawasan agropolitan pada komoditas kopi di Desa Carangwulung. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif dengan metode kualitatif. Lokasi penelitian berada di Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang dan  Desa Carangwulung. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yakni meliputi, pengumpulan data, pengeolahan data, penyajian data, pemaparan atau penarikan kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya Pengembangan Kawasan Agropolitan pada komoditas kopi di Desa Carangwulung telah memberikan peningkatan pada produktifitas hasil tanam kopi dan meingkatkan pendapatan petani kopi serta menjadikan petani kopi lebih berkualitas dalam menjalankan kegiatan pertanian kopi mereka. PKA juga telah dapat menumbuhkan lapangan kerja baru bagi masayarakat Desa Carangwulung. Namun dalam kegiatan PKA masih terdapat permasalahan yang menjadi hambatan dalam pengembangan agropolitan di Desa carangwulung yaitu mengenai inveastasi yang belum tumbuh dan berkembang, infrastruktur pendukung perkembangan kopi masih belum memadai, belum adanya pengolaan kopi bubuk yang dilakukan petani karena kurangnya mesin pengolah bubuk yang dimiliki petani kopi serta masih sulitnya pemasaran kopi yang menjadi kendala utama bagi petani kopi, dan tidak adanya kelembagaan pertanian yang menaungi kegiatan petani kopi di Desa Caragwulung.  
Kata kunci: evaluasi, pengembangan, kawasan agropolitan.

Published
2016-08-10
Section
Articles
Abstract Views: 218
PDF Downloads: 533