Inovasi Pelayanan Publik Melalui Smart Card Pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Sidoarjo

  • MOHAMAD YANUAR PRATAMA

Abstract

Abstrak

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Sidoarjo menciptakan inovasi smart card guna meminimalisir para calo dan lebih memudahkan proses perizinan para pemilik usaha. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana inovasi pelayanan publik melalui smart card pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Sidoarjo. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Fokus penelitian ini pada teori atribut inovasi oleh Rogers yaitu: Relative Advantage (Keuntungan Relatif), Compatibility (Kesesuaian), Complexity (Kerumitan), Triability (Kemungkinan dicoba), Observability (Kemudahan diamati). Pada atribut relative advantage diketahui bahwa keuntungan dari adanya inovasi smart card adalah meminimalisir praktek percaloan dan lebih memudahkan para pemohon izin. Pada atribut compatibility menjelaskan bahwa smart card sesuai dengan keinginan masyarakat dalam proses perizinan yang lebih mudah. Atribut complexity menjelaskan bahwa tidak ada kerumitan dalam pendaftaran dan juga penggunaan smart card. Namun ada beberapa kendala yaitu belum adanya tambahan pengamanan sidik jari dan retina mata, serta masih kurangnya sumber daya manusia pada bagian customer service yang mengakibatkan antrian panjang para pengurus izin. Atribut triability juga menjelaskan bahwa tidak adanya fase uji coba dalam inovasi smart card. Hanya ada sosialisasi selama dua minggu dan setelah itu smart card wajib digunakan bila hendak mengurus perizinan. Pada atribut observability menunjukkan bahwa selama smart card berjalan, telah sesuai dengan keinginan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Sidoarjo yakni untuk memudahkan para pemohon izin dan meminimalisir para makelar.

Kata Kunci: Inovasi, Smart Card

Published
2017-01-23
Section
Articles
Abstract Views: 99
PDF Downloads: 416