IMPLEMENTASI PROGRAM KAMPUNG KELUARGA BERENCANA (Studi Pada Kelompok Sasaran Keluarga Dengan Remaja di Dusun Waung Desa Sonoageng Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk)

  • ARIZQI ISTIADI

Abstract

IMPLEMENTASI PROGRAM KAMPUNG KELUARGA BERENCANA (Studi Pada Kelompok Sasaran Keluarga Dengan Remaja di Dusun Waung Desa Sonoageng Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk)

Arizqi Istiadi

S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya

Arizqi46@gmail.com

Hj. Weni Rosdiana, S. Sos., M.AP.

S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya

wenirosdiana@unesa.ac.id

Abstrak

Program Kampung Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu inovasi program pemerintah dalam memperkuat program KKBPK dengan mempersempit ruang lingkup sasaran yaitu dalam tingkat wilayah atau desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap indikator di dalam teori tersebut yaitu (1) komunikasi yang berisikan transmisi yang dilakukan dengan sosialisasi berupa undnagan sosialisasi di balai desa dan di berikan pembekalan, kejelasan informasi masih belum dipahami betul oleh masyarakat, dan konsistensi program Kampung KB di lakukan dengan berdasarkan Juknis Kampung KB (2) sumber daya yang berisikan sumber daya manusia dengan jumlah yang sudah mencukupi, anggaran yang didapatkan berasal dari BKKBN Provinsi, APBD, serta ADD, sementara fasilitas yang diberikan yaitu berupa tempat kegiatan dan juga tambahan buku binaan untuk para kader(3) dan struktur birokrasi yaitu terdapat SOP yang mana menggunakan Juknis Kampung KB sebagai pedoman prosedur pelaksanaan Kampung KB serta fragmentasi yang mana pembagian tugas yang dijalankan oleh Dinas PPKBD, UPT-PPKBD Kecamatan Prambon, PLKB, dan kader sudah sesuai dengan buku petunjuk teknis Kampung KB. Ketiga indikator tersebut sudah dikatakan berjalan sesuai dengan harapan. Bebeda dengan indikator lainnya, untuk indikator disposisi yang terdapat sikap dan juga insentif disini mengalami sebuah hambatan, dimana hambatan tersebut terletak pada disposisi sikap yang diberikan oleh implementor yaitu Kader yang kurang kompeten atau maksimal dalam pelaksanaan program Kampung KB, dan mengakibatkan terhambatnya program tersebut. Dari masalah yang muncul tersebut maka peneliti memberikan saran yaitu (1) meningkatkan metode penyampaian informasi dengan lebih jelas dan mudah dipahami (2) segera menjalankan program PIK dan bekerjasama dengan sekolah-sekolah (3) Meningkatkan lagi kemampuan personal dari para kader dalam pemahaman, penyampaian dan pelaksanaan materi melalui pelatihan-pelatihan lagi.

 

Kata Kunci : implementasi, kebijakan, Kampung KB

Published
2017-07-24
Section
Articles
Abstract Views: 100
PDF Downloads: 155