Strategi Pengembangan Pelayanan Parkir Melalui E-Parking Di Tepi Jalan Umum Oleh Dinas Perhubungan Kota Surabaya (Studi Kasus E-Parking Di Jalan Jimerto dan Jalan Sedap Malam Kota Surabaya)

  • rahadatul hayati

Abstract

Abstrak  


Banyaknya penggunaan lahan parkir harusnya dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor retribusi parkir, namun kenyataannya ditemukan kebocoran PAD sektor parkir. Hal ini disebabkan adanya pungutan liar atau tarikan biaya parkir yang melebihi tarif normal dari juru parkir dan akhirnya berdampak pada parkir liar. Sebagai instansi penyelenggara pelayanan publik Dinas Perhubungan Kota Surabaya berupaya memberikan penyelesaian atas permasalahan peparkiran dengan menerapkan electronik parking melalui parkir meter. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sehingga data yang diperoleh bersikap deskriptif berbentuk kata dan kalimat dari hasil wawancara dan hasil observasi di lapangan serta dokumentasi seperti halnya yang dijelaskan di bab sebelumnya. Analisis data dari penelitian ini dengan menggunakan model Miles dan Huberman. Strategi teori yang digunakan adalah strategi pengembangan e-government yang dikemukakan oleh Intruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 yaitu: mengembangkan sistem pelayanan yang andal dan terpercaya serta terjangkau oleh masyarakat luas, menata sistem manajemen dan proses kerja pemerintah dan pemerintah daerah otonom secara holistik, memanfaatkan teknologi informasi secara optimal, meningkatkan peran serta dunia usaha dan mengembangkan industri telekomunikasi dan teknologi informasi, mengembangkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) baik pada pemerintah maupun pemerintah daerah otonom, disertai dengan meningkatkan e-literacy masyarakat, melaksanakan pengembangan secara sitematik melalui tahapan yang realistik dan terukur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pengembangan pelayanan parkir melalui electronic parking (e-parking) di tepi jalan umum oleh dinas perhubungan kota surabaya dapat dikatakan berjalan dengan baik, namun masih ada beberapa kekurangan dan kendala yang terjadi. Kendala yang ditemukan berupa sosialisasi yang tidak menyeluruh kepada seluruh masyarakat sehingga banyak masyarakat khususnya pegawai Pemerintah Kota (Pemkot) yang tidak begitu tahu apa itu parkir meter, ditemukannya juru parkir yang masih lalai yaitu terjadinya kerusakan kaca spion milik pengguna jasa parkir perlunya pengawasan yang lebih lagi oleh pengawas dari Dinas Perhubungan Kota Surabaya, perlunya kajian terkait biaya parkir agar lebih terjangkau karena nantinya jika diterapkan parkir progresif akan mempengaruhi biaya parkir bagi masyarakat, perlunya perbaikan kualitas dari transportasi masal agar mengurangi penggunaan kendaraan pribadi oleh masyarakat.
Kata kunci : Strategi, Electronic Government, Parkir Meter

Published
2018-01-12
Section
Articles
Abstract Views: 259
PDF Downloads: 318