Dampak Program Kampung Unggulan di Kampung Tempe, Kelurahan Tenggilis Mejoyo, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya

  • AYU PURWANINGSIH
  • WENI ROSDIANA

Abstract

ABSTRAK


Dampak Program Kampung Unggulan di Kampung Tempe, Kelurahan

Tenggilis Mejoyo, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya

Nama : Ayu Purwaningsih

NIM : 14040674048

Program Studi : S1 Administrasi Negara

Jurusan : Administrasi Publik

Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Nama

Lembaga : Universitas Negeri Surabaya

Pembimbing : Hj. Weni Rosdiana, S.Sos., M.AP.

Program Kampung Unggulan merupakan program yang dibuat oleh Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Surabaya dari tahun 2010 yaitu dilakukan kegiatan pembinaan Industri Kecil Menengah (IKM) di 10 kampung unggulan yang akan dijadikan sentra IKM. Program ini bertujuan untuk memberdayakan rakyat kecil melalui usahanya. Salah satu kampung unggulan tersebut adalah kampung tempe yang terletak di Kelurahan Tenggilis Mejoyo, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya. Kampung tempe merupakan suatu kampung yang hanya memproduksi tempe setelah ada campur tangan dari dinas, kampung tersebut dapat membuat varian olahan tempe. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan dampak Program Kampung Unggulan di Kampung Tempe, Kelurahan Tenggilis Mejoyo, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya.

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian ini dilihat dari unit-unit sosial pendampak yaitu: Dampak Individual, Dampak Organisasional, Dampak Masyarakat dan Dampak Lembaga dan Sistem Sosial. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan sedangkan teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif meliputi reduksi, data, penyajian data, penarikan kesimpulan.

Dampak individual, Program Kampung Unggulan telah memberikan dampak aspek psikologi, ekonomi, dan sosial. Pada aspek psikologi, pengrajin tempe termotivasi untuk mengembangkan usahanya meskipun belum memiliki koperasi. Pada aspek ekonomi, pengrajin tempe mendapatkan penambahan pendapatan melalui pembinaan, memiliki jaringan pemasaran lebih luas tetapi ada kendala dalam mendapatkan label halal. Pada aspek sosial, pengrajin tempe dikenal oleh masyarakat luas sehingga dijadikan sebagai wisata industri. Pada dampak organisasional, terbentuknya kelompok pengrajin tempe dan produk olahan tempe. Sentra UKM Siola mendapatkan keuntungan dari penjualan keripik tempe tetapi lokasi stand tidak mencukupi. Pada dampak masyarakat, mendapatkan manfaat pembinaan dari dinas dalam kegiatan pelatihan membuat varian olahan tempe. Pada dampak Lembaga dan Sistem Sosial, Karang Taruna ikut dilibatkan ketika ada kunjungan dari wisatawan mancanegara sedangkan untuk Ibu PKK terlibat dalam pelatihan yang diberikan oleh dinas.

Peneliti menyarankan untuk Dinas Perdagangan Kota Surabaya melakukan kerja sama dengan Dinas Pariwisata Kota Surabaya agar menambah destinasi kunjungan, membatu dalam pembuatan label halal, membantu mempromosikan produk olahan tempe melalui media jual beli online. Pemerintah Kota Surabaya sebaiknya menyediakan stand bagi UKM Sentra Siola Kota Surabaya untuk tempat memamerkan barang, gudang penyimpanan barang dan mengikutkan kegiatan pameran. Karang Taruna sebaiknya membantu memasarkan produk olahan tempe secara online. Pengrajin tempe sebaiknya mendapat pelatihan untuk mampu membuat inovasi baru varian olahan bahan dasar tempe, membuat paket wisata di Dinas Pariwisata Kota Surabaya dan melebarkan jangkauan pemasaran. Kampung tempe sebaiknya membuat badan hukum yang kuat yaitu koperasi.

Kata Kunci: Dampak, Program Kampung Unggulan


ABSTRACT

The Impact of Superior Program in Tempe Village, Tenggilis Mejoyo

Village, Tenggilis Mejoyo Sub-district, Surabaya City

Name : Ayu Purwaningsih

NIM : 14040674048

Study Programme : S1 Science of Public Administration

Departement : Public Administration

Faculty : The Faculty of social and law

Institution : Universitas Negeri Surabaya

Lecturer : Hj. Weni Rosdiana, S.Sos., M.AP.

The superior program is a program created by the Government of Surabaya City through the Department of Trade and Industry of Surabaya City from 2010 which is carried out activities of small and medium industry (IKM) development in 10 leading villages that will be used as the IKM sentra. The goal of his program is empowering the small people through their efforts. One of the leading villages is the tempe village located in Tenggilis Mejoyo Village, Tenggilis Mejoyo District, Surabaya City. Kampung tempe is a village that only produced tempe after the intervention from the service, the village can make variants of tempe processed. The purpose of this research is to describe the impact of thr superior program tempe village in tempe village, Tenggilis Mejoyo district, Surabaya City.

The research used descriptive method with qualitative approach. The focus of this research is from the social impact units: Individual Impact, Organizational Impact, Community Impact and Impact of Social Institutions and Systems. Data collection technics through observation, interview and while data analysis technic in this study using qualitative approach technic which is include reduction, data, data presentation, drawing conclusions.

Individual impacts, from kampung tempe program has psychological, economic and social impacts. In the aspect of psychology, tempe craftsmen are motivated to develop their business even though they do not have cooperatives yet. In the economic aspect, tempe craftsmen get additional income through coaching, have a wider marketing network but there are many obstacles in getting halal label. On the social aspect, tempe craftsmen are known by the wider community to serve as an industrial tourism. On the organizational impact, the formation of tempe craftsmen and processed products tempe. Sentra SMEs Siola benefit from the sale of tempe chips but the location of the stand is not sufficient. On the impact of the community, get the coaching benefits from the service in training activities to make tempe processed variants. On the impact of Institutions and Social System, Karang Taruna is involved when there are visits from foreign tourists while for PKK Mothers are involved in the training provided by the department.

Researchers suggest Surabaya City Trade Department to cooperate with Surabaya City Tourism Office to increase the visiting destination, petrified in making halal label, helping to promote tempe processed products through online trading media. Surabaya City Government should provide a stand for SMEs Sentra Siola Surabaya City to place the exhibition of goods, warehouse and carrying goods exhibition activities. Karang Taruna should help to market tempe processed products online. Tempe artisans should get training to be able to make new innovations of processed variants of tempe basic ingredients, making tourism package at Surabaya Tourism Office and widening marketing range. Kampung tempe should create a strong legal entity that is cooperative.

Keyword: Impact, The Program of Kampung Unggulan

Published
2018-05-07
Section
Articles
Abstract Views: 144
PDF Downloads: 188