FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PENYERAPAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) DI KOTA SURABAYA (Studi pada SKPD Dinas PU Bina Marga dan Pematusan)

  • DESI ENDANG SUWARNI
  • MUHAMMAD FARID MARUF

Abstract

Abstrak

Setiap daerah memiliki anggaran yang digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah daerah dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang tidak dapat dipenuhi oleh pihak swasta. Anggaran tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pertumbuhan ekonomi. Sehingga perlu adanya penyerapan anggaran yang optimal untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang diinginkan. Adapun penyerapan anggaran yang terjadi di Kota Surabaya pada tahun 2016 menunjukkan adanya keterlambatan penyerapan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis mengenai faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi terjadinya keterlambatan penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya pada tahun 2016 khususnya penyerapan anggaran yang terjadi di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus dalam penelitian ini menggunakan empat faktor yang mempengaruhi keterlambatan penyerapana anggaran daerah milik Halim (2014:91), yang terdiri dari lemahnya perencanaan anggaran, lamanya proses pembahasan anggaran di DPRD, lambannya proses tender dan ketakutan menggunakan anggaran. teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan pemngumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lemahnya perencanaan anggaran yakni pada perencanaan operasionalnya merupakan faktor yang dominan menjadi penyebab keterlambatan penyerapan anggaran yang terjadi di SKPD Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya 2 program kegiatan yang tidak dapat terealisasi pada tahun anggaran 2016. Yakni program Pembangunan Jaringan Air Bersih/Air Minum (DAK Air Minum) dan kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pembangunan Jaringan Air Bersih. Sedangkan untuk faktor lamanya proses pembahasan anggaran, lambannya proses tender dan adanya ketakutan menggunakan anggaran tidak ditemukan permasalahan yang dapat mempengaruhi keterlambatan penyerapan anggaran pada tahun 2016. Untuk meningkatkan kualitas perencanaan operasioanl ke arah yang lebih baik perlu adanya peningkatan etos kerja dalam proses penelaahan program sehingga kesalahan seperti tidak terealisasinya program tidak terulang kembali di tahun anggaran berikutnya.

Kata Kunci: Penyerapan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Satuan Kerja Perangka Daerah (SKPD)

Abstract

Each area has a budget which is used to finance local government spending in order to meet the basic needs of the community which cannot be met by private parties. The budget aims to improve the welfare of communities through the improvement of economic growth. So the need for the optimal absorption of the budget to achieve the desired economic growth targets. As for the absorption of the budget took place in the city of Surabaya in the year 2016 showed a delay in absorption. This research aims to describe and analyze on what are the factors that affect the occurrence of delays the absorption of Budget income and Expenditure area (APBD) Surabaya city in 2016 in particular absorption the budget that occur in the Work Unit (SKPD) Area Device Public Works Agency Bina Marga and Pematusan the city of Surabaya. The research method used is descriptive qualitative approach. The focus in this study using four factors that affect the delay absorption of the budget area belongs to Halim (2014:91), which consists of low budget planning, the length of the process of discussion of the budget in peoples representative Council District (DPRD), the sluggish process of tenders and fear of using the budget. data collection techniques are used in the form of observation, interview and documentation. Data analysis was performed with data collection, data presentation, data reduction, and the withdrawal of the conclusion. The results of this research show that the weak budget planning in operational planning is the dominant factor in the cause of the delay in the absorption of the budget that is happening in SEGWAY Bina Marga public works and Pematusan The City Of Surabaya. It can be seen from the presence of 2 programs of activities that cannot be realized in fiscal year 2016. I.e. the network development programme clean water/drinking water (NOT drinking water) and the activities of the Monitoring, evaluation and reporting of network development of clean water. As for the length of the process factors discussion of the budget, the sluggish process of tenders and the fear of using the budget not found problems that can affect the delay absorption of the budget by the year 2016. To improve the quality of operational planning to the better need for improved work ethic in the process of review of the program so that a mistake like not realized his program do not happen again in the next fiscal year.

Key Word: Absorption, Budget income and expenditure areas (APBD), The Unit Of Work Device Area (SKPD)

Published
2018-05-24
Section
Articles
Abstract Views: 223
PDF Downloads: 227