EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI DESA NGEPUNG KECAMATAN LENGKONG KABUPATEN NGANJUK

  • DISTANTI AYUNINGTIAS
  • TJITJIK RAHAJU

Abstract

Abstrak

PKH adalah conditional cash transfer (CCT) yang diberikan kepada kelurga miskin dengan tujuan khusus agar kelurga tersebut dapat memenuhi kebutuhan dasar dan mendapat akses kesehatan dan pendidikan yang layak. Terjadi empat kali perubahan mekanisme PKH yaitu pada tahun 2007, 2013, 2016, dan 2017. PKH dilakukan di Desa Ngepung baru mulai tahun 2013. Pelaksanaan PKH di Desa Ngepung masih terdapat kendala yaitu sadar pendidikan masih rendah, letak Desa Ngepung berada ditengan hutan jauh berjarak ±17km dari Kecamatan, dan jaringan sinyal yang belum dapat diakses. Tujuan penelitian ini untuk melakukan evaluasi Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Ngepung Kecamatan Lengkong Kabupaten Nganjuk. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah 147 dengan jumlah responden dalam penelitian ini adalah 107. Variabel dalam penelitian ini yaitu evaluasi PKH di Desa Ngepung, dengan enam indikator kriteria evaluasi menurut William N.Dunn yaitu efektifitas, efiensi, kecukupan, perataan, responsivitas, dan ketepatan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan pembagian angket, wawancara dan observasi. Teknik analisis data kuantitatif dilakukan dengan cara pengolahan data, pengoorganisasian data dan penemuan hasil. Hasil penelitian ini diperoleh persentase rata-rata pada keseluruhan indikator sebesar 80,6% atau berada pada kategori sangat baik, artinya bahwa evaluasi PKH di Desa Ngepung telah menghasilkan pelaksanaan yang sesuai dengan yang diharapkan. Hasil indikator ketepatan memperoleh persentase sebesar 87,22%, artinya bahwa hasil dari PKH di Desa Ngepung benar-benar berguna dan bernilai bagi KPM. Indikator kedua adalah indikator perataan dengan persentase sebesar 85,98% atau berada pada kategori sangat baik. Indikator perataan menunjukkan bahwa hasil manfaat PKH di Desa Ngepung didistribusikan secara merata kepada kelompok yang berbeda. Indikator yang ketiga yaitu indikator responsivitas dengan perolehan persentase sebesar 84,35%, artinya bahwa hasil dari PKH di Desa Ngepung dapat memuaskan kebutuhan atau nilai-nilai kelompok sasaran. Indikator keempat efektivitas yang memperoleh persentase sebesar 80,6,92%, menunjukkan bahwa hasil dari PKH di Desa Ngepung telah mencapai tujuan yang diharapkan. Indikator kelima yaitu indikator efisiensi dengan perolehan persentase sebesar 77,9% , artinya bahwa usaha yang diperlukan untuk mencapai hasil dari PKH di Desa Ngepung telah tercapai. Terakhir indikator keenam yaitu indikator kecukupan dengan perolehan persentase sebesar 68,22% atau berada pada kategori baik. Artinya bahwa hasil yang diinginkan dapat memecahkan masalah yang ada sudah baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Ngepung masih terdapat beberapa kendala, maka saran yang diberikan peneliti adalah 1) Perlu adanya penyampaian tentang apa saja kebutuhan gizi yang diperlukan oleh KPM. 2) Perlu adanya penyampaian dan kontrol dari pendamping untuk peningkatan kemampuan keluarga dari segi pendidikan. 3) Perlu adanya penyampaian dan kontrol dari pendamping untuk peningkatan kemampuan keluarga dari segi ekonomi. 4) Perlu adanya kesesuaian jadwal pencairan bantuan agar KPM dapat menggunakan uangnya sesuai dengan yang diharapkan program PKH.

Kata Kunci: Evaluasi, Program Keluarga Harapan

Abstract

PKH is a conditional cash transfer (CCT) that is given to poor families with a special purpose so that the family can meet basic needs and get access to proper health and education. There were four changes of PKH mechanism in 2007, 2013, 2016 and 2017. PKH was conducted in Ngepung village only in 2013. The implementation of PKH in Ngepung village is still constrained to realize that education is still low, where Ngepung village is located in the forest far distant ± 17km from the District, and a network of signals not yet accessible. The purpose of this study was to evaluate the Family Hope Program (PKH) in Ngepung Village, Lengkong District, Nganjuk District. The research method used is quantitative approach with descriptive research type. The population in this research is 147 with the number of respondents in this research is 107. The variable in this research is PKH evaluation in Ngepung Village, with six indicators of evaluation criteria according to William N.Dunn that is effectiveness, efficiency, adequacy, leveling, responsiveness, and accuracy. Technique of collecting data in this research is done by division of questionnaire, interview and observation. Quantitative data analysis techniques performed by data processing, pengawaliisasian data and the discovery of results. The results of this study obtained an average percentage on the overall indicator of 80.6% or are in very good category, meaning that the evaluation of PKH in Ngepung Village has resulted in the implementation in accordance with the expected. The results of the accuracy indicator obtained a percentage of 87.22%, meaning that the results of PKH in Ngepung Village really useful and valuable for the KPM. The second indicator is a leveling indicator with a percentage of 85.98% or is in very good category. The leveling indicator shows that the PKH benefit result in Ngepung Village is distributed equally to different groups. The third indicator is the indicator of responsiveness with the acquisition of percentage of 84.35%, meaning that the results of PKH in Ngepung Village can satisfy the needs or values ​​of the target group. The fourth indicator of effectiveness that obtained percentage of 80,6,92%, indicating that result of PKH in Ngepung Village have reached the expected goal. The fifth indicator is an efficiency indicator with a percentage gain of 77.9%, meaning that the effort required to achieve the result of PKH in Ngepung Village has been achieved. Finally the sixth indicator is an indicator of adequacy with the percentage of acquisition of 68.22% or are in either category. This means that the desired result can solve the existing problem is good. So it can be concluded that the Family Hope Program (PKH) in Ngepung Village there are still some obstacles, the suggestion given by the researcher is 1) Need of delivery about what need of nutrition needed by KPM. 2) There needs to be a delivery and control of the assistants to improve the familys ability in terms of education. 3) The need for delivery and control of counselors to improve the familys ability in economic terms. 4) There is a need to match the aid disbursement schedule so that the KPM can use the money as expected by the PKH program.

Keywords: Evaluation, Family Hope Program




Published
2018-06-05
Section
Articles
Abstract Views: 108
PDF Downloads: 179