Pengembangan Kawasan Jagung Modern di Desa Banyubang Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan (Studi Pada Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Lamongan)

  • SUCI ALFUFAH
  • MUHAMMAD FARID MARUF

Abstract

Abstrak

Potensi jagung yang begitu besar saat ini, membuat pemerintah harus melakukan upaya agar potensi jagung dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Salah satu daerah yang cukup mmperhatikan komoditas jagung adalah Kabupaten Lamongan Salah satu daerah yang cukup mmperhatikan komoditas jagung adalah Kabupaten Lamongan, hal ini ditunjukkan dengan dibentuknya kawasan jagung modern, dan kawasan jagung modern ini sedang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan yakni Dinas Tanaman Pangan, Hortikutura dan Perkebunan Kabupaten Lamongan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan kawasan jagung modern di Desa Banyubang Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan fokus penelitiannya menggunakan teori pengembangan kawasan menurut Setiyanto dan Adji (2015:259) yang memiliki tujuh prinsip yaitu penguatan sarana dan prasarana, penguatan perencanaan pengembangan kawasan, percepatan adopsi teknologi, penguatan kelembagaan, penguatan sumber daya manusia, penguatan kerjasama dan kemitraan, pengembangan industri hilir. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan, pada aspek penguatan sarana dan prasarana yakni diberikan sarana produksi, alat mesin pertanian, dan akses jalan yang baik. pada penguatan perencanaan pengembangan kawasan adalah, sudah adanya peta jalan pengembangan kawasan jagung modern, adanya dana, kegiatan evaluasi, dan panen raya. Pada percepatan adopsi teknologi, dibagikannya peta jalan pengembangan kawasan jagung modern kepada ketua kelompok tani, didukung alsintan. Pada penguatan kelembagaan, adanya kelembagaan pembinaan dari Bank Indonesia, dan Badan Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur. Penguatan sumber daya manusia, yakni adanya kegiatan penyuluhan dan pembinaan, dibentuknya TIM Penyuluh, peningkatan kemampuan masyarakat dalam pengolahan, pemasaran, dan budidaya. Kerjasama dan kemitraan, adanya kerjasama finansial dengan Bank Indonesia, serta Kerjasama legalitas dengan Badan Pengkajian Teknologi Jawa Timur. Pengembangan industri hilir, sudah adanya produk olahan jagung. Saran yang diberikan adalah, perlu adanya peningkatan pembinaan dalam penggunaan alsintan, kerjasama dan kemitraan perlu adanya kesepakatan tertulis, pembiayaan dalam perawatan alat mesin pertanian, perlu disediakannya pasar dalam pengembangan industri hilir, perlu adanya kelembagaan pelayanan dan usaha.

Kata Kunci: Pengembangan, Kawasan, Jagung.

Abstract

Potential of corn is so great right now, make the government must do some effort so that the potential of corn can be utilized with the maximum, One of the regions that has quite attention toward corn commodity is Lamongan, this is indicated by the establishment of modern corn area, and this modern corn area is being developed by the government of Lamongan, especially food crop service, Hortikutura and plantation of Lamongan district. The purpose of this research is to describe the development of modern corn area in Banyubang, Solokuro, Lamongan, by food crops, hotikultura, and plantation of Lamongan district. The type of research used in this research is descriptive with qualitative approach. While the focus of research using the theory of regional development according to Setiyanto and Adji (2015: 259), which has seven indicators, among others, strengthening facilities and infrastructure, strengthening the planning of the area development, acceleration of technology adoption, institutional strengthening, strengthening human resources, strengthening cooperation and partnership,developing downstream industry. Technique of the collecting data used is interview, observation and documentation. The analysis is done by data collection, data reduction, data presentation, and conclusion. This research results indicate, on the aspect of strengthening facilities and infrastructure that is given production facilities, agricultural machinery, and good road access. on the strengthening of regional development planning is, the existing road map development of modern corn area, the existence of funds, evaluation activities, and harvest highway. At the acceleration of technology adoption, the road map of the development of modern corn area is given to the head of the farmer group, supported by alsintan. On institutional strengthening, the existance of the institutional development by Bank of Indonesia, and the Agency for Agricultural Technology Assessment of East Java. Strengthening of human resources, namely the extension and coaching activities, the establishment of extension team, improvement of community ability in processing, marketing, and cultivation. Cooperation and partnership, financial cooperation with Bank Indonesia, and Legality Cooperation with East Java Technology Assessment Board. The development of downstream industry, the existence of processed corn products. The advice given is that there needs to be more guidance in the use of machinery (alsintan), cooperation and partnership, it is necessary to have a written agreement, financing in the maintenance of agricultural machine tools, the need to provide a market in the development of downstream industry, the need for institutional services and business.

Keywords: development, area, corn

Published
2018-07-12
Section
Articles
Abstract Views: 94
PDF Downloads: 116