IMPLEMENTASI PROGRAM DESA MASLAHAT DI DESA WONOSARI KECAMATAN GONDANGWETAN KABUPATEN PASURUAN (Studi Kasus Pada Kelompok Batik Jaya Asri Kreasi Wonosari)

  • YUDHA ERICHASARI
  • TJITJIK RAHAJU

Abstract

Abstrak

Program Desa Maslahat adalah program inovasi daerah yang bertujuan untuk memaksimalkan potensi-potensi ekonomi yang ada di desa tertinggal dengan memaksimalkan potensi desa tersebut. Konsep “One Village One Product” dasar pelaksanaan Program Desa Maslahat dengan memaksimalkan potensi desa dan memprioritaskan satu produk unggulannya. Program Desa Maslahat dilaksanakan dengan harapan dapat dapat mempercepat pengentasan kemiskinan dan dapat mengurangi jumlah pengangguran yang ada di desa tertinggal untuk mewujudkan kondisi masyarakat yang sejahtera, produktif, berdaya saing dan mandiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi Program Desa Maslahat Di Desa Wonosari Kecamatan Gondangwetan Kabupaten Pasuruan Pada Kelompok Batik Jaya Asri Kreasi . Adapun narasumber dari penelitian ini adalah Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pasuruanm Tim pelaksana Desa Wonosari dan Anggota Kelompok Batik Jaya Asri Kreasi Desa Wonosari. Jenis penelitian yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data yang dikumpulkan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Ditinjau dari teori George C. Edward dengan menggunakan empat indikator yaitu Komunikasi, Sumberdaya, Disposisi, Struktur Birokrasi. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa pelaksanaan Program Desa Maslahat dengan menggunakan model implementasi George C. Edward III . Dinas Koperasi dalam menyampaikan isi dan tujuan dari Program Desa Maslahat yaitu melalui sosialisasi dan penyuluhan secara langsung di Desa Wonosari. Sumber daya dalam pelaksanaan Program Desa Maslahat di Desa Wonosari secara kualitas pelaksana program sudah memadai..Dalam penempatan pelaksana program, seperti petugas lapangan dan pengawas lapangan sudah sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing. Struktur birokrasi merupakan kerjasama antara pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan Program Desa Maslahat, seperti petugas lapangan, kepala bidang, dan staff. Namun pada kenyataannya masih ditemukannya kendala pada penelitian ini adalah masih kurang memadai yang ada di Desa Wonosari baik manusia dan infrastruktur, serta masih belum adanya mitra usaha untuk mengembangkan batik tulis tersebut. Seharusnya Dinas Koperasi dan Usaha Mikro lebih aktif lagi dalam pemberian pelatihan agar masyarakat Desa Wonosari memiliki keahlian dan menyediakan mitra usaha agar produk batik tulis Jaya Asri Kreasi Desa Wonosari mampu berkembang lebih maju.

Kata Kunci: Implementasi, Program, Desa Maslahat

Abstact

Village Affairs program is a program for regional innovation which aims to maximize the potential economic potential that exists in the village left behind by maximize the potential of the village. The concept of "One Village One Product" Basic Program execution the village Affairs by maximizing the potential of the village and prioritize a superior product. Village Affairs program implemented in hopes can accelerate poverty reduction and can reduce the number of unemployed in the village left behind to realize a prosperous community conditions, productive, competitive and independent power. The purpose of this study was to describe the implementation of the programme of the village Affairs in the Wonosari village Sub Gondangwetan Regency Pasuruan On Batik Jaya Group Beautiful Creations. As for the interviewees of this study is the head of Department of cooperatives and micro-managing Team Pasuruan Regency Wonosari village and Batik group member Jaya Beautiful Creations Wonosari village. The type of research that is descriptive qualitative approach. Data collected using interviews, observation, and documentation. Technique of data analysis was performed with data collection, data presentation, data reduction, and the withdrawal of the conclusion. Review of the theory of George C. Edward by using four indicators, namely Communication, resources, Disposition, bureaucratic structure. The results of this research explains that the implementation of the programme of Village Affairs by using the implementation model George c. Edward III. Department of Cooperatives in conveying the content and goals of the Program the village Affairs namely through dissemination and outreach directly at the village of Wonosari. Resources in the implementation of the programme of the village Affairs in the Wonosari village in implementing quality programs already adequate.. In implementing such a programme, placement officers and supervisors of field field field and is in compliance with their respective expertise. Bureaucratic structure was collaboration between the parties involved in the implementation of the programme of the village Affairs, as officers of the Court, the head of the field, and staff. But in fact still awaited the constraints on research is still inadequate in the Wonosari village both human and infrastructure, as well as still not the existence of the business partners to develop batik. Should the service of cooperatives and micro enterprises more active again in training delivery in order for the Wonosari village community have expertise and provides business partners so that products batik Jaya Beautiful Creations Wonosari village are able to develop further.

Keywords: Implementation, Program, village affairs
Published
2018-07-25
Section
Articles
Abstract Views: 46
PDF Downloads: 117