STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM PEMBERDAYAAN USAHA GARAM RAKYAT (PUGAR) DI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN PAMEKASAN

  • RINDAYANI

Abstract

Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses dan upaya untuk meningkatkan kemampuan dan kekuatan masyarakat lemah agar dapat mengidentifikasi, menganalisis, menetapkan kebutuhan dan potensi serta masalah yang dihadapi dan memilih alternatif pemecahannya dengan mengoptimalkan sumber daya dan potensi yang dimiliki secara mandiri. Salah satu upaya pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat adalah program PUGAR. Program ini berawal dari adanya permasalahan kondisi garam nasional dimana produksinya selain tidak mencukupi kebutuhan garam nasional, kualitas garam yang dihasilkan juga rendah yang berakibat pada rendahnya pendapatan petambak garam. Program PUGAR merupakan salah satu strategi yang dicanangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Dinas Kelautan dan Perikanan setempat untuk meningkatkan kuantitas maupun kualitas garam rakyat. Hal tersebut mendorong perlunya mengkaji lebih dalam bagaimana strategi pemberdayaan masyarakat melalui program PUGAR di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pamekasan.

            Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari ketua Tim teknis PUGAR, Tenaga pendamping dan masyarakat petambak garam (KUGAR). Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

            Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemberdayaan masyarakat yang dijalankan melalui program PUGAR di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pamekasan dapat dilihat dari aspek sasaran, teknik, dan tujuan. Dari aspek sasaran yaitu Kelompok Usaha Garam Rakyat (KUGAR), kelembagaan KUGAR masih lemah karena mereka belum bisa membangun jejaring kerja. Dari sisi teknik, KUGAR belum bisa menerapkan teknik yang diperoleh dari pelatihan karena terkendala keterbatasan modal. Dari segi tujuan, produksi dan kualitas garam yang dihasilkan setelah adanya program PUGAR memang mengalami peningkatan akan tetapi peningkatan tersebut tidak menjanjikan peningkatan kesejahteraan petambak garam karena rendahnya harga jual garam. Untuk kedepannya, diharapkan tenaga pendamping agar lebih intensif dalam melakukan pendampingan dan pembinaan KUGAR. Untuk kelompok KUGAR diharapkan lebih sering mengadakan pertemuan informal rutin agar lebih mempererat hubungan antar kelompok .

 

Kata Kunci    : Strategi, Pemberdayaan, garam, PUGAR

Published
2013-05-24
Section
Articles
Abstract Views: 54
PDF Downloads: 91