INOVASI LTSA PTKLN (LAYANAN TERPADU SATU ATAP PENEMPATAN TENAGA KERJA LUAR NEGERI) DI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI (DISNAKERTRANS) KABUPATEN TULUNGAGUNG

  • RINDA PARADISTA
  • MEIRINAWATI

Abstract

Abstrak

Sebagai pelaku pelayan harus memberikan pelayanan yang baik bagi penerima layanan, karena pelayanan yang baik mampu memberikan citra yang baik bagi instansi dan masyarakat merasa puas terhadap pelayanan tersebut. Maka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Tulungagung dituntut maksimal dalam memberikan Pelayanan kepada masyarakat. Akhirnya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi meluncurkan sebuah inovasi Layanan Terpadu Satu Atap Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri (LTSA PTKLN) yang bertujuan untuk mempermudah pelayanan dalam kepengurusan semua berkas yang diperlukan masyarakat Kabupaten Tulungagung terutama Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI). Inovasi ini muncul karena ada beberapa keluhan dari CPMI dan di Kabupaten Tulungagung itu sendiri mayoritas masyarakatnya bekerja di Luar Negeri. Pelaksanaan inovasi LTSA PTKLN ini dilaksanakan di wilayah Kantor Disnakertrans Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan inovasi Layanan Terpadu Satu Atap Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri (LTSA PTKLN) di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (DISNAKERTRANS) Kabupaten Tulungagung. Jenis penelitian yang digunakan ini adalah deskriptif yang menggunakan metode kualitatif. Sedangkan fokus penelitiannya menggunakan teori atribut inovasi menurut Rogers dalam Suwarno (2008: 16) meliputi Relative Advantage (Keuntungan Relatif), Compatibility (Kesesuaian), Complexity (Kerumitan), Triability (Kemungkinan dicoba), dan Observability (Kemampuan diamati). Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian tersebut menunujukan bahwa Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tulungagung berusaha keras dalam melaksanakan inovasi Layanan Terpadu Satu Atap Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri (LTSA PTKLN) guna untuk mengatasi semua keluhan masyarakat Kabupaten Tulungagung khususnya Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI).serta terbentuknya kualitas pelayanan publik yang lebih baik dari sebelumnya. Dari kelima indikator yang digunakan sebagai teori penelitian tersebut sudah menggambarkan dapat mengatasi semua keluhan masyarakat Kabupaten Tulungagung khususnya CPMI serta menunujukan bahwa inovasi dapat dikatakan berhasil. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa kekurangan yaitu yang pertama sosialisasi yang kurang merata, yang kedua fasilitas yang kurang serta yang terakhir letak kantor LTSA PTKLN yang kurang strategis. Sehingga peneliti memberikan saran yaitu petugas LTSA PTKLN terjun langsung ke masyarakat untuk mensosialisasikan inovasi tersebut, Penambahan fasilitas yang kurang, serta pemindahan letak kantor LTSA PTKLN di area tengah-tengah kota.

Kata Kunci : Inovasi, Pelayanan Publik, LTSA PTKLN

Abstract

Tulungagung Regency Manpower and Transmigration Office (Disnakertrans) is demanded maximally in providing services to the community. Finally, the Department of Manpower and Transmigration launched an innovative One-Stop Integrated Service for Placement of Overseas Workers (LTSA PTKLN) which aims to facilitate services in managing all files needed by the people of Tulungagung Regency, especially Prospective Indonesian Migrant Workers (CPMI). This innovation arose because there were a number of complaints from CPMI and in Tulungagung District itself the majority of the community worked abroad. The implementation of PTSAs LTSA innovation was carried out in the area of the Tulungagung District Manpower Office. This study aims to describe the innovation of the One-Stop Integrated Service for Placement of Overseas Workers (LTSA PTKLN) in the Department of Manpower and Transmigration (DISNAKERTRANS) of Tulungagung Regency. This type of research used is descriptive which uses qualitative methods. While the focus of his research uses the theory of innovation attributes according to Rogers in Suwarno (2008: 16) including Relative Advantage, Compatibility, Complexity, Triability, and Observability. Data analysis techniques in this study used observation, interview and documentation techniques. The results of the study show that the Tulungagung District Manpower and Transmigration Office is striving to implement an innovative One-Stop Integrated Service for Foreign Workers Placement (LTSA PTKLN) in order to address all complaints from the people of Tulungagung Regency, especially Prospective Indonesian Migrant Workers (CPMI). better public service than before. Of the five indicators used as the research theory, it has been described to be able to overcome all the complaints of the people of Tulungagung Regency, especially CPMI, and show that innovation can be said to be successful. However, in its implementation there are still some shortcomings, namely the first is uneven socialization, the second is the lack of facilities and the last is the location of PTSAs LTSA office which is less strategic. So the researcher gave a suggestion that PTKLN LTSA officers went directly to the community to socialize the innovation, the addition of less facilities, and the relocation of the PTKLN LTSA office in the middle of the city.

Keywords: Innovation, Public Services, LTSA PTKLN






Published
2019-12-27
Section
Articles
Abstract Views: 450
PDF Downloads: 193