IMPLEMENTASI HOME PROGRAM (HP) UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI POLI TUMBUH KEMBANG ANAK DAN REMAJA RUMAH SAKIT JIWA (RSJ) MENUR PROVINSI JAWA TIMUR
DOI:
https://doi.org/10.26740/publika.v8n1.p%25pAbstrak
ABSTRAKBanyak diantara mereka anak Indonesia dalam perkembangannya mengalami gangguan, hambatan, keterlambatan atau diperlukan penanganan secara khusus. Kelompok inilah yang dikenal sebagai anak penyandang cacat (disabilitas) atau anak berkebutuhan khusus (ABK). Melalui Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur menyebutkan bahwa dipandang perlu untuk membuat inovasi kebijakan publik berupa Home Program Untuk Anak Berkebutuhan Khusus. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode ini bertujuan untuk memperoleh gambaran untuk memahami dan menjelaskan implementasi Home program (HP) untuk anak berkebutuhan khusus. Fokus penelitian ini adalah Standar dan sasaran kebijakan, Sumber daya, Hubungan antar organisasi, Karakteristik agen pelaksana, Sikap/kecenderungan para pelaksana, Kondisi sosial, ekonomi dan politik. Teknik analisis data dilakukan melalui tiga tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Home Program (HP) untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Poli Tumbang RSJ Menur Pelaksana home program menjalankan tugasnya dengan baik sesuai peraturan yang berlaku di RSJ Menur. Tujuan home program sesuai dari sasaran kebijakan di Poli Tumbang RSJ Menur sudah tercapai. Kekurangan sumber daya manusia untuk melaksanakan home program di Poli Tumbang RSJ Menur. Pelaksana Home Program di Poli Tumbang RSJ Menur melakukan proses komunikasi antar pelaksananya terjalin sangatlah baik. Dilihat melalui sering dilakukannya pemecahan masalah bersama-sama pada jam-jam senggang mereka. Gambaran mengenai karakteristik pelaksana home program Pertama, karakteristik pelaksana assesment yaitu dokter psikiater saat menjalankan tupoksinya dengan memberikan fleksibelitas saat menangani pasien ABK. Sikap/kecenderungan para pelaksana dengan cara berdiskusi yang langsung adalah cara mereka untuk menukar informasi dalam penanganan ABK pada home program. Pembedaan pelayanan baik itu untuk pasien pengguna BPJS ataupun umum. Mereka mendapatkan pelayana serta obat yang diberikan juga sama. Hal yang menghambat untuk menunjang perkembangan dari segi lingkungan sosial, justru terjadi pada peran keluarga ABK itu sendiri. Pengaruh lingkungan sosial yang terjadi pada orang tua ABK yaitu kurangnya bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya saat berada di rumah. Dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga mengadakan agenda kegiatan untuk ABK yang diharapkan orang tua ABK dapat memiliki komunitas baru antar orang tua ABK yang berguna untuk membantu pola pikir keluarga ABK dalam memecahkan permasalahan kondisi buah hatinya tersebut.
Kata kunci : Implementasi, ABK, Home Program
ABSTRACT
Many Indonesian children in their development experience disturbances, obstacles, delays or special handling are needed. This group is known as children with disabilities or children with special needs (ABK). Through the Decree of the Director of the Menur Mental Hospital of East Java Province, it is stated that it is deemed necessary to innovate public policies in the form of a Home Program for Children with Special Needs. This study used descriptive qualitative method. This method aims to obtain a picture to understand and explain the implementation of a Home program (HP) for children with special needs. The focus of this research is the Standards and objectives of the policy, Resources, Relationships between organizations, Characteristics of implementing agencies, Attitudes/propensities of implementers, Social, economic and political conditions. Data analysis techniques are carried out through three stages, namely data collection, data reduction, and concluding. Based on the results of research on the. RSJ Menur implementers of the home program carry out their duties properly following applicable regulations in RSJ Menur. The goal of the home program is following the policy objectives in the Tumbang Poly Menur Hospital. Lack of human resources to implement the home program at Tumbang Poly Menur Hospital. The implementation of the Home Program at the Tumbang Poly Hospital in Menur did a very good communication process between the executors. Seen through frequent problem solving together in their free hours. Description of the characteristics of implementing a home program First, the characteristics of the executor of the assessment are the psychiatrist doctor when running his main duty to provide flexibility when handling ABK patients. The attitude/tendency of the implementers by direct discussion is their way to exchange information in handling ABK in the home program. Distinguishing services both for patients using BPJS or the public. They get the service as well as the medicine they give. The thing that hinders to support the development in terms of the social environment precisely happens to the role of the ABK family itself. The influence of the social environment that occurs in ABK parents is the lack of socializing with the surrounding environment when at home. Support The East Java Provincial Government also held an agenda of activities for ABK parents who were expected to have a new community among ABK parents that were useful to help the mindset of ABK families in solving the problem of the condition of their baby.
Keywords: Implementation, ABK, Home Program
Unduhan
Data unduhan belum tersedia.

