UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR DI PROVINSI JAWA TIMUR

  • Qoni Akmalya Rusyidiana
  • Badrudin Kurniawan

Abstract

Pemberdayaan merupakan usaha untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan masyarakat. Pemberdayaan
dapat di lakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan menggunakan pendidikan non-formal.
Pendidikan non-formal dapat menggantikan pendidikan formal yang tidak dapat dijangkau orang yang tidak
mampu karena kesulitan biaya ataupun hal lainnya. Pendidikan non-formal di Indonesia sangat di perhatikan
oleh pemerintah, terbukti dari banyaknya jenis lembaga atau organisasi non-formal yang berdiri. Dari
banyaknya lembaga pendidikan non-formal tersebut penulis ingin mengkaji tentang Sanggar Kegiatan
Belajar (SKB). Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) merupakan jenis pendidikan non-formal yang secara umum
memiliki tugas untuk membuat program dan mengembangkan bahan belajar pada pendidikan non-formal
dengan disesuaikan dengan karakteristik Kabupaten atau Kota serta potensi setiap daerah. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pemberdayaan melalui program Sanggar Kegiatan
Belajar (SKB) di provinsi Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan penelitian pustaka dengan mengunakan
bahan-bahan pustaka sebagai data utama. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa pelaksanaan program
Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Jawa Timur sudah terbilang cukup baik. Masyarakat mendapatkan
manfaat seperti tambahan penghasilan setelah mengikuti pelatihan di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).
Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program ini adalah kurangnya jumlah pamong belajar, rendahnya
partisipasi masyarakat dan dana yang tidak memadai dari dinas terkait. Saran yang bisa diberikan oleh
peneliti adalah menambah jumlah pamong belajar, melakukan sosialisasi tentang Sanggar Kegiatan Belajar
(SKB), Dinas terkait diharapkan memberikan alokasi dana yang sesuai dengan kegiatan-kegiatan di Sanggar
Kegiatan Belajar (SKB) serta menambahkan jaringan mitra kerja yang akan mendukung kegiatan di Sanggar
Kegiatan Belajar (SKB).

Kata Kunci: Pemberdayaan Masyarakat, Pendidikan non-formal, Sanggar Kegiatan Belajar

Empowerment is an effort to improve the quality and welfare of the community. Empowerment can be done
in various ways, one of which is by using non-formal education. Non-formal education can replace formal
education that cannot be reached by people who can not afford because of financial difficulties or other
things. Non-formal education in Indonesia is highly considered by the government, as evidenced by the many
types of non-formal institutions or organizations that are established. Of the many non-formal educational
institutions the writer wants to study about the Sanggar Kegiatan Belajar (SKB). Sanggar Kegiatan Belajar
(SKB) is a type of non-formal education which generally has the task to create programs and develop learning
materials in non-formal education according to the characteristics of the Regency or City and the potential
of each region. This study aims to find out how the implementation of empowerment through the Sanggar
Kegiatan Belajar (SKB) program in East Java province. This study uses library research using library
materials as the main data. The results of the study stated that the implementation of the Sanggar Kegiatan
belajar (SKB) program in East Java was fairly good. The community gets benefits such as additional income
after attending training at the Sanggar kegiatan Belajar (SKB). Constraints in the implementation of this
program are the lack of numbers of tutors, the low participation of the community and inadequate funding
from relate dagencies. Advice that can be given by researchers is to increase amount of tutors to learn,
Socialization about Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Relevant agencies are expected to provide and a
network of partners who will support activities in Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)
Keywords: Community Empowerment, Non-formal Education, Sanggar Kegiatan Belajar

Published
2020-08-07
Section
Articles
Abstract Views: 219
PDF Downloads: 295