EVALUASI PELAKSANAAN SUROBOYO BUS DI DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA

  • Firda Aprilian Putri
  • Indah Prabawati

Abstract

Kota – kota besar di Indonesia kerap menjadi sasaran kemacetan. Masalah tersebut membuat masyarakat enggan
untuk menaiki transportasi umum. DISHUB yang berkerjasama dengan DKRTH Kota Surabaya pada 7 April 2018
meluncurkan sarana transportasi baru Suroboyo Bus. Alat bayar Suroboyo Bus memberikan kesan unik, karena
menggunakan limbah botol plastik sesuai dengan Perwali Surabaya No. 67 tahun 2018. Pelaksanaan yang telah
berjalan ini masih menjadi kontroversi & kekecewaan yang dirasakan masyarakat sebagai objek dari kebijakan.
Masyarakat mengeluhkan antara lain jam operasional yang tidak sesuai, keterlambatan jarak kedatangan bus
(headway), jumlah penumpang melebihi batas tampung, helper kurang ramah dalam melayani, halte kurang nyaman,
& cara pembayaran dirasa kurang fleksibel. Analisis Evaluasi Pelaksanaan Surabaya Bus di Dinas Perhubungan
menggunakan teori evaluasi CIPP yang dikembangkan oleh Stufflebeam, diantaranya yakni evaluasi konteks,
masukan, proses dan produk. Jenis penelitian yang digunakan yakni deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek
penelitian ini terdiri dari Kepala Unit Suroboyo Bus, Koordinator Badan Pengelolaan Transportasi Umum, Crew
Suroboyo Bus, serta penumpang Suroboyo Bus. Teknik pengumpulan data yang digunakan wawancara, observasi
dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan dengan pegumpulan data, reduksi data dan penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian evaluasi Suroboyo Bus berjalan cukup baik dengan adanya peningkatan jumlah
penumpang setiap tahunnya, meski masih ditemukan beberapa hambatan seperti halte yang belum dilengkapi atap
pelindung & tempat duduk, kurangnya jumlah bus & belum adanya jalur khusus sehingga headway antar bus cukup
panjang. Saran yang diajukan adalah adanya lajur khusus agar waktu tunggu penumpang akan lebih cepat, lalu
dibangunnya halte yang lebih menunjang agar penumpang nyaman saat menunggu.
Kata Kunci: Evaluasi, Suroboyo Bus


Major cities in Indonesia are often subjected to congestion. The issue makes people reluctant to ride public transport.
DISHUB in cooperation with DKRTH Kota Surabaya on 7 April 2018 launches new means of transport Suroboyo
Bus. Suroboyo Bus Pay tool gives a unique impression, because it uses waste plastic bottles in accordance with
Perwali Surabaya No. 67 year 2018. The implementation that has been running is still a controversy & the perceived
disappointment of the community as an object of policy. The community complained about the operational hours are
inappropriate, the delay of the bus arrival distance (headway), the number of passengers exceeded the Tampung
limit, the helper is less friendly in serving, less convenient stop, & payment method is less flexible. Analysis of
evaluation of the implementation of Surabaya Bus in Dinas Transportation using CIPP evaluation theory developed
by Stufflebeam, among which is the evaluation of context, input, process and product. The type of research used is
descriptive with a qualitative approach. The subject of this study consists of the head of Unit Suroboyo Bus,
Coordinator of Public Transport Management Board, Crew Suroboyo Bus, as well as passengers of Suroboyo Bus.
Data collection techniques used interviews, observations and documentation. Data analysis techniques conducted
with data production, data reduction and withdrawal of conclusions. The results of the evaluation of Suroboyo Bus
goes quite well with the increase in the number of passengers each year, although still found some obstacles such as
a stop that has not been equipped with a protective roof & seating, lack of the number of buses & there is no special
line so the headway between buses is quite long. The proposed suggestion is that there is a special column so that
the waiting time for passengers will be faster, then the building of a more supporting stop for passengers to be
comfortable.
Keywords: evaluation, Suroboyo Bus

Published
2020-07-08
Section
Articles
Abstract Views: 347
PDF Downloads: 1835