PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA HENDROSARI MELALUI PENGEMBANGAN DESA WISATA LONTAR SEWU

  • Rani Wahyuningsih Universitas Negeri Surabaya
  • Galih Wahyu Pradana Universitas Negeri Surabaya
Keywords: Lontar Sewu, Hendrosari Village, Tourism Village, Community Empowerment

Abstract

Sektor pariwisata yang saat ini sedang banyak diminati masyarakat adalah konsep pariwisata pedesaan, seperti desa wisata. Di Gresik sendiri terdapat banyak sekali wisata yang dikembangkan oleh Pemerintah melalui Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes seperti Desa Wisata Lontar Sewu di Desa Hendrosari. Berawal dari potensi desa yang apabila dikembangkan secara optimal dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyakat Desa Hendrosari. Sebab itu perlu untuk dilakukan penelitian lebih jauh mengenai pentingnya pemberdayaan masyarakat. Sehingga penting untuk dilakukan pemberdayaan masyarakat dimana di Desa Hendrosari terdapat sumber daya alam yang mumpuni untuk dikelola sehingga jika dikelola lebih baik bisa untuk menambah pendapatan desa. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan fokus penelitian menggunakan teori Pemberdayaan Masyarakat oleh Tim Delivery (Totok Mardikanto, 2013: 125-127). Karena pada awalnya dahulu desa hendrosari terkenal dengan desa penghasil minuman fermentasi sehingga konotasi dari Desa Hendrosari lebih ke arah negatif. Sehingga dengan adanya program kerja tersebut mampu mengubah image masyarakat tentang desa tersebut menjadi desa wisata. Masyarakat Desa Hendrosari mempunyai peran penting untuk melestarikan dan mengembangkan potensi yang ada seperti sumber daya alam dan sumber daya manusia. Sehingga mereka memiliki peran penting dalam tindakan pengambilan keputusan, mempengaruhi serta memberi manfaat bagi kondisi lingkungan yang ada disekitar. Pengelolaan yang baik menghasilkan tempat wisata yang dikenal dengan nama lontar sewu. Dengan adanya tempat wisata baru tersebut menghasilkan banyak pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata lontar sewu.

Kata kunci :Lontar Sewu, Desa Hendrosari, Desa Wisata, Pemberdayaan Masyarakat,  

The tourism sector which is currently in great demand by the public is the concept of rural tourism, such as a tourist village. In Gresik itself, there are lots of tours developed by the Government through Village-Owned Enterprises or BUMDes such as Lontar Sewu Tourism Village in Hendrosari Village. Starting from the potential of the village which, if developed optimally, can increase the income of the surrounding community so as to improve the economy of the Hendrosari Village community. Therefore it is necessary to conduct further research on the importance of community empowerment. So it is important to do community empowerment where in Hendrosari Village there are natural resources that are qualified to be managed so that if they are managed better they can increase village income. This study used a qualitative descriptive approach with a research focus using the theory of community empowerment by the delivery team (Totok Mardikanto, 2013: 125-127). Because in the beginning, Hendrosari Village was known as a village that produced fermented drinks, so the connotation of Hendrosari Village was more negative. So that the existence of this work program is able to change the image of the community about the village into a tourist village. The Hendrosari Village community has an important role to play in preserving and developing existing potentials such as natural and human resources. So that they have an important role in decision-making actions, influence and benefit the surrounding environmental conditions. Good management produces a tourist spot known as lontar sewu. With this new tourist spot, it has resulted in a lot of community empowerment through the development of the Lontar Sewu tourism village.

Keywords :Lontar Sewu, Hendrosari Village, Tourism Village, Community Empowerment

References

Ambar Teguh Sulistyani. (2004). Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan. Graha Ilmu.
Amirudin, A. (2018). Inovasi Peran Pemerintah Desa Dalam Kebijakan Pariwisata Di Kota Batu. JPSI (Journal of Public Sector Innovations), 2(1), 26.
https://doi.org/10.26740/jpsi.v2n1.p26-32 Arida, N. S., Suryasih, I. A., & Parthama, I. G. N.
(2019). Model of Community Empowerment in Tourism Village Development Planning in Bali. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 313(1). https://doi.org/10.1088/1755- 1315/313/1/012024
Assiyah, R. (2008). Potensi dan pengembangan wisata desa ngablak di sleman yogyakarta. Skripsi. Fakultas Sastra dan Seni Rupa. Universitas Seebelas Maret.
Budhi Pamungkas Gautama, Yuliawati, A. K., Nurhayati, N. S., Fitriyani, E., & Pratiwi, I. I. (2020). Pengembangan Desa Wisata Melalui Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat. BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(4), 355–369. https://doi.org/10.31949/jb.v1i4.414

Dewi, Fandeli, & M. Baiquni. 2013. Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan, Bali. Kawistara, Vol. 3, No. 2, Agustus 2013: 129-
139
Dhamotharan, M. (2009). Handbook on Integrated Community Development – Seven D Approach to Community. In Organization. 1(3).
Geogra, F., & Gadjah, À. U. (2013). Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal Di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan, Bali. Jurnal Kawistara, 3(2), 129–139. https://doi.org/10.22146/kawistara.3976
Hadiwijoyo, S. (2012). Perencanaan Pariwisata Pedesaan Berbasis Masyarakat (Sebuah Pendekatan Konsep). Graha Ilmu.
Hutomo, M. Y. (2000). Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi: Tinjauan Teoritik dan Implementasi. Naskah, 20(20), 1–11.
Kementerian Dalam Negeri RI. (2014). Petunjuk teknis operasional.

Novie Istoria Hidayah dan Sugi Rahayu, M.Pd., M.
S. (2017). PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA JATIMULYO, GIRIMULYO, KULON PROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Natapraja, Vol 6 No.7.
Nuryanti, W. 1999. Heritage, Tourism and Local Communities. Yogyakarta: UGM Press.
Okazaki, E. (2008). A community-based tourism model: Its conception and use. Journal of Sustainable Tourism, 16(5), 511–529. https://doi.org/10.2167/jost782.0
Prabowo, S. E., Hamid, D., & Prasetya, A. (2016). ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN DESA
WISATA (Studi Pada Desa Pujonkidul Kecamatan Pujon Kabupaten Malang). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 3 No. 2 .
Raharjo, S. T., Apsari, N. C., Santoso, M. B., Wibhawa, B., & Humaedi, S. (2019). Ekowisata Berbasis Masyarakat (Ebm): Menggagas Desa Wisata Di Kawasan Geopark Ciletuh-Sukabumi. Share : Social Work Journal, 8(2), 158.
https://doi.org/10.24198/share.v8i2.19591 Saputra, E. (2019). KAMPUNG WISATA
KUNGKUK. 8(4), 316–324.
Satuharapan, 2020
(http://www.satuharapan.com/read- detail/read/lontar-sewu-dari-tempat-mabuk- jadi-destinasi-wisata). Diakses pada 27 April 2020.
Sri Endah Nurhidayati. (2012). Penerapan Prinsip Community Based Tourism (CBT) Dalam Pengembangan Agrowisata Di Kota Batu, Jawa Timur. Jejaring Administrasi Publik., Vol. 4 No. 1
Tukiman, Ertien, A. (2019). DOMPYONG KECAMATAN BENDUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK Tukiman
Prodi Ilmu Administrasi Negara , Universitas UPN “ Veteran ” Jawa Timur , Ertien Rining N Prodi Ilmu Administrasi Negara , Universitas UPN “ Veteran ” Jawa Timur Andre Yusuf Trisna Prodi Teknologi. Journal of Public Sector Innovations, 4(1).
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebianto,. 2013. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif Kebijakan Publik. rev.ed. Bandung: Alfabeta.
Totok Mardikanto. (2010). Konsep-Konsep Pemberrdayaan Masyarakat (Cetakan I). UNS Press.
Published
2021-05-31
Section
Articles
Abstract Views: 4303
PDF Downloads: 4680