INOVASI KARTU PETANI MANDIRI (KPM) PLUS DALAM RANGKA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETANI OLEH DINAS PERTANIAN KABUPATEN BOJONEGORO

  • Nurudin Abdurohim S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya
  • Meirinawati Meirinawati S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya
Keywords: Agriculture Innovation, Kartu Petani Mandiri (KPM) Plus, Farmer Welfare

Abstract

Kartu Petani Mandiri (KPM) Plus merupakan inovasi baru dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Penerbitan kartu tersebut adalah upaya dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Bojonegoro, sesuai tertuang dalam Peraturan Bupati Nomor 20 Tahun 2019. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mendeskripsikan Inovasi Kartu Petani Mandiri (KPM) Plus dalam rangka meningkatkan kesejahteraan Petani oleh Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro. Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menggunakan fokus penelitian manajemen inovasi menurut Utomo, terdapat lima tahap manajemen inovasinya antara lain, 1) Eksplorasi Ide dan Kebutuhan Inovasi dalam penerbitan Kartu ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat Petani di Kabupaten Bojonegoro. 2) Inkubasi Inovasi, rencana telah disusun sebelumnya oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam menjalanakan program petani mandiri dimana pendanaan program ini bersumber dari APBD. 3) Diseminasi atau Difusi Inovasi,Penyebaran informasi dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui media online dan cetak. 4) Adopsi/Replikasi/Modifikasi Inovasi, Penerbitan Kartu ini merupakan program yang bagus, terbukti Instansi pemerintah luar kota ingin mengadopsinya. 5) Aktualisasi Inovasi, merupakan sebuah pertanggungjawaban atas terlaksananya program ini, kegiatan monitoring dan evaluasi wajib dilakukan supaya inovasi berjalan baik dan tepat sasaran. Kedepannya diharapkan Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro lebih getol lagi dalam mensosialisasikan program ini, dan bekerjasama dengan perusahaan swasta atau BUMN dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas program ini.

Kata Kunci : Inovasi Pertanian, Kartu Petani Mandiri (KPM) Plus, Kesejahteraan Petani

 

Kartu Petani Mandiri (KPM) Plus is an innovation from Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. The issuance of the card is an effort by the Pemerintah Kabupaten Bojonegoro to improve the welfare of farmers in Bojonegoro Regency, as stated in Regent Regulation Number 20 of 2019. This program is intended for farmers who are members of Poktan (farmers). The purpose of this research is to describe the Innovation of Kartu Petani Mandiri (KPM) Plus in to improve the welfare of farmers by the Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro. Researchers used descriptive research with a qualitative approach. Data collection techniques consisted of observation, interviews, and documentation. The data analysis technique is done by collecting data, reducing data, presenting data, and drawing conclusions. This study uses the focus of innovation management research according to Utomo, there are five stages of innovation management, namely, 1) Exploration of Ideas and Innovation Needs in the issuance of this card is needed by the Farmer community in Bojonegoro Regency. 2) Innovation Incubation, plans have been prepared in advance by the Bojonegoro Regency Government in running the independent farmer program where funding for this program comes from the APBD. 3) Dissemination or Diffusion of Innovation, Information dissemination is carried out by the Bojonegoro Regency Government through online and print media. 4) Adoption / Replication / Innovation Modification, this Card Issuance is a good program, it is proven that government agencies outside the city want to adopt it. 5) Actualization of Innovation, is an accountability for the implementation of this program, monitoring and evaluation activities must be carried out so that innovation runs well and is right on target. In the future, it is hoped that the Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro will be more diligent in socializing this program, and collaborating with private companies or BUMN in order to improve the quality and quantity of this program.

Keywords: Agriculture Innovation, Kartu Petani Mandiri (KPM) Plus, Farmer Welfare

References

Anca Dodescu and Lavinia Florentina Chirilă. 2012. Regional Innovation Governance in the Context of European Integration and Multi-Level Governance Challenges. A Case Study of North- West Region of Romania’, Procedia Economics and Finance, 3.12 (2012)

Asmara, A. Y., & Rahayu, A. Y. S. (2019). Inovasi Pelayanan Kesehatan Gancang Aron di Kabupaten Banyuwangi dalam Perspektif Matrik Inovasi Sektor Publik. JPSI (Journal of Public Sector Innovations), 3(2), 57-67.

Kurniati, D., 2015. Perilaku petani terhadap risiko usahatani kedelai di Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas. Jurnal Social Economic of Agriculture, 4(1), p.23056.

McDermott, C. M., & Prajogo, D. I. 2012. Service innovation and performance in SMEs. International Journal of Operations & Production Management.
Nuraisah, G. and Kusumo, R.A.B., 2019. Dampak perubahan iklim terhadap usahatani padi di desa Wanguk kecamatan Anjatan kabupaten Indramayu. Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis, 5(1), pp.60-71.(Nuraisah and Budi Kusumo 2019).

Permatasari, I. R., Utoyo, S., & Sulasari, A. 2015. Penguatan Karakteristik Wirausaha Berbasis Inkubasi Inovasi untuk Keberhasilan Usaha Mahasiswa Pmw di Politeknik Negeri Malang.

Pratama, Y. I., & Fanida, E. H. (2018). Inovasi Sistem Pelayanan Administrasi Kependudukan Kelurahan Dinoyo (Sakdino) Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Publika, 6(9).

Siagian, G.S. and Ikatrinasari, Z.F., 2019 Pengaruh Manajemen Pengetahuan Terhadap Inovasi: Kasus Industri IT di Indonesia.

Solaimani, S., Talab, A.H. and van der Rhee, B., 2019.
An integrative view on Lean innovation management. Journal of Business Research, 105, pp.109-120.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung: Alfabeta.

Sari, F. M., & Ibrahim, M. 2014. Penerapan Manajemen Perubahan dan Inovasi. Jurnal Administrasi Pembangunan, 2(2), 161-164.

Suripto, dkk. 2017. Pedoman Replikasi Inovasi. Jakarta: LANPRESS

Thahier, R., 2014. Inovasi Dan Kreativitas Manusia Dalam Manajemen. Jurnal Administrasi Negara STIA LAN Makassar, 20(2), p.42636.

Widodo, Utomo. 2017. Inovasi Harga Mati Sebuah Pengantar Inovasi Administrasi Negara. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Yustisia, T.V., 2015. Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Perubahannya. VisiMedia.

Peraturan Bupati Bojonegoro No 20 Tahun 2019

Undang Undang Dasar RI Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

Undang Undang Dasar RI Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani

http://blokbojonegoro.com/2019/07/23/bupati- bojonegoro-launching-kartu-petani-mandiri/

https://kumparan.com/beritabojonegoro/program-petani- mandiri-upaya-pemkab-bojonegoro-sejahterakan- petani1tfwIrjuQll

https://money.kompas.com/read/2017/02/19/163912926/ negara.agraris.mengapa.harga.pangan.di.indonesia
.rawan.bergejolak.

https://radarbojonegoro.jawapos.com/read/2020/09/28/21 6207/kartu-petani-mandiri-kpm-ikhtiar- sejahterakan-petani

http://infopublik.id/kategori/nusantara/469492/sosialisasi kan-ppm-bupati-program-ini-untuk-sejahterakan- petani-bojonegoro

https://kumparan.com/beritabojonegoro/kartu-petani- mandiri-solusi-petani-bojonegoro-hadapi-gagal- panen-1rW2gmue7G4
Published
2021-04-05
Section
Articles
Abstract Views: 379
PDF Downloads: 599