PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA TANI BETET DALAM ERA NEW NORMAL DI DESA BETET KECAMATAN NGRONGGOT KABUPATEN NGANJUK

Authors

  • Widiartiningtyas Widiartiningtyas S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya
  • Galih Wahyu Pradana S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.26740/publika.v9n3.p307-322

Keywords:

Development, Tourism, New Normal

Abstract

Adanya wabah Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19 pada awal Maret tahun 2020 mendorong pemerintah menerbitkan kebijakan-kebijakan baru yang berfokus pada penekanan jumlah penyebaran Covid-19. Kebijakan yang dibuat menimbulkan ketidak seimbangan terhadap penerimaan dan pengeluaran APBN maupun APBD karena difokuskan pada kegiatan-kegiatan percepatan penanganan Covid-19. Wisata dianggap mampu menjadi sumber penerimaan daerah yang dapat dioperasikan kembali dengan menyesuaikan kondisi yang ada. Beberapa daerah di Indonesia telah membuka kembali objek wisatanya dengan aturan khusus pada awal Juni setelah diterapkannya kehidupan normal baru atau new normal. Kawasan Wisata Tani Betet adalah objek wisata desa yang telah beroperasi kembali pada era new normal dan perlu dikembangkan kembali untuk menyumbangkan penerimaan kepada desa. Pengembangan wisata menurut (Suwantoro : 1997) mempunyai beberapa unsur yaitu Objek dan daya tarik wisata, Prasarana wisata, Sarana wisata, Tatalaksana atau Infrastruktur, Masyarakat atau lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara observasi dan dokumentasi, yang kemudian dianalisis dengan  pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Kawasan Wisata Tani Betet telah melaksanakan unsur pengembangan wisata berupa prasarana wisata, sarana wisata, dan dukungan masyarakat dan lingkungan yang cukup baik. Selebihnya Kawasan Wisata Tani Betet perlu menaikkan branding media dan inovasi objek dan daya tarik wisata yang lebih baik lagi agar mampu bersaing dengan beberapa desa lain yang sedang giat membangun wisata desa, serta perlu penciptaan iklim kerja pengelola yang baik dengan menerapkan piket kerja yang terjadwal.

Kata kunci: Pengembangan, Pariwisata, New Normal

 

The existence of the Corona Virus Disease 2019 or Covid-19 outbreak in early March 2020 prompted the government to issue new policies that focus on reducing the spread of Covid-19. The policy created creates an imbalance in the revenue and expenditure of the APBN and APBD because it is focused on activities to accelerate the handling of Covid-19. Tourism is considered capable of being a source of regional revenue that can be operated again by adjusting existing conditions. Several regions in Indonesia have reopened their tourism objects with special regulations in early June after the implementation of the new normal life. Kawasan Wisata Tani Betet is a village tourism object that has been operating again in the new normal era and needs to be redeveloped to contribute revenue to the village. Tourism development according to (Suwantoro: 1997) has several elements, namely tourist objects and attractions, tourism infrastructure, tourist facilities, management or infrastructure, society or the environment. This study uses a descriptive method using a qualitative approach. The data collection techniques used were observation interviews and documentation, which were then analyzed by data collection, data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results of this study indicate that the Kawasan Wisata Tani Betet has implemented elements of tourism development in the form of tourism infrastructure, tourist facilities, and fairly good community and environmental support. The rest of the Kawasan Wisata Tani Betet needs to increase media branding and object innovation and better tourist attraction in order to be able to compete with several other villages that are actively developing village tourism, and it is necessary to create a good working climate for managers by implementing scheduled work pickets.

Keyword : Development, Tourism, New Normal

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2021-05-31

Issue

Section

Articles
Abstract views: 697 , PDF Downloads: 913